BPOM Perkirakan Izin Pakai Vaksin Sinovac Terbit Januari 2021

- Kamis, 19 November 2020 | 22:42 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Photo/Ilustrasi/REUTERS)
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Photo/Ilustrasi/REUTERS)

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan bahwa vaksin COVID-19 dari Sinovac kemungkinan baru mendapatkan emergency use authorization (EUA) pada Januari 2021.

Dalam hal ini, Penny mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan izin pakai apabila data uji klinis fase 1, 2, dan 3 telah lengkap. Selain itu, data tersebut juga didapat dari hasil uji klinis Sinovac di Brazil, Tiongkok, dan Indonesia.

"Harapannya, Januari minggu ketiga dan keempat itu (vaksin Sinovac) bisa mendapatkan EUA, itu juga apabila data-data yang diperlukan telah lengkap," kata Penny saat menggelar konferensi pers daring melalui Zoom, Kamis (19/11/2020).

Penny juga mengatakan bahwa pada awalnya BPOM akan menggunakan data hasil uji klinis di Brazil dan Tiongkok yang telah melakukan uji klinis fase 3, namun data tersebut belum bisa dikeluarkan oleh Sinovac.

Baca juga: Kematian Tinggi, Satgas: Banyak Pasien COVID-19 Tak Jujur dengan Kondisi Kesehatannya

Sementara data uji klinis Sinovac di Bandung juga belum bisa diberikan lantaran penyuntikan dual dose baru selesai pada Oktober lalu. Diperlukan waktu selama 3 bulan untuk monitoring efikasi dan reaksi pada relawan yang telah disuntik vaksin.

"Ternyata (Sinovac) tidak bisa memberikan data tersebut karena membutuhkan waktu untuk analisa, sementara uji klinis di Bandung keluar hasilnya Januari," ujar Penny

"Ini masih ekspektasi, BPOM dalam hal ini masih menunggu karena yang menganalisa adalah tim peneliti," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X