Kemenangan Joe Biden di pilpres AS sedikit tersendat karena dijegal kubu Trump yang menuding ada kecurangan dalam perhitungan suara. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya, yang dibuktikan melalui aksinya dalam menunjuk langsung staf khusus yang akan membantunya.
Melansir Reuters, Presiden terpilih Joe Biden pada hari Rabu(11/11/2020) menunjuk penasihat lama Ron Klain sebagai kepala staf Gedung Putih sebagai langkah pertamanya dalam masa transisi kepemimpinan. Terlepas dari apakah Presiden Donald Trump menerima hasil pemilihan.
Ron Klain sendiri pernah menjabat sebagai kepala staf Biden ketika dia menjadi wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama.
Baca Juga: Indonesia Dapat Utang Rp15 Triliun dari Australia dengan Tenor 15 Tahun
Klain juga memiliki pengalaman dalam memerangi krisis kesehatan masyarakat, khususnya saat dia bekerja sebagai 'Ebola Czar' selama wabah virus tersebut di Afrika pada masa pemerintahan Obama 2014 lalu.
Pemilihan Klain sebagai kepala staf merupakan bentuk kritikan tidak langsung terhadap Trump yang dianggap tak becus menangani virus corona di negara tersebut. Klain diharapkan menjadi tokoh kunci dalam respon Biden terhadap krisis kesehatan.
Biden seolah tak memperdulikan kampanye Trump yang mengajukan gugatan federal di Michigan sebagai bentuk strategi hukum dalam langkah membatalkan hasil pemilihan di negara bagian utama tersebut.
Sepanjang minggu, Biden tidak memberikan banyak perhatian publik pada klaim Trump yang tidak berdasar atas kecurangan dalam pilpres. Ia lebih fokus pada masalah transisi saat dia bersiap untuk dilantik pada 20 Januari mendatang.