Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengungkapkan laporan dari kadernya yang mengaku diajak bertemu oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko beberapa waktu lalu.
Menurut laporan yang diperolehnya, kader Partai Demokrat diajak bertemu oleh Moeldoko di Jakarta untuk memberikan bantuan bencana. Namun, ternyata setibanya di tempat, Moeldoko membahas mengenai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
"Tapi sampai di Jakarta, ternyata urusan kongres luar biasa Partai Demokrat, yang intinya Pak Moeldoko siap menjadi ketum," kata Andi dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (6/2/2021).
Andi pun menyebutkan dalam pertemuan itu, Moeldoko mengaku siap menggantikan posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, dan merebut 360 DPC dan DPD Demokrat.
"Dan (Moeldoko) ketum Partai Demokrat tentunya dan sudah mempersiapkan untuk merebut 360 DPC dan DPD. Lalu juga tentu saja masing-masing anggota DPD dijanjikan uang dan diberikan persekot (uang muka)," bebernya.
"Tapi kemudian ya ketahuan itu karena pulangnya kawan-kawan ini besoknya, langsung menghubungi ketum melaporkan kepada ketum. Dilaporkan lalu diterima dan setelah itu langsung kita buat diberita acarakan semua kesaksian mereka itu. Inilah tidak ada angin tidak ada hujan," tambah Andi.
Bagi Andi, persoalan di dalam internal partai merupakan hal yang lumrah terjadi, dan tak sedikit dari kader yang sudah keluar, berusaha untuk menjadi broker politik dengan menjual partainya.
"Nah bagi kami kalau soal persoalan-persoalan internal biasa lah kader kami yang lama bahkan yang sudah keluar bahkan, yang berusaha menjadi broker-broker politik, mau jual-jual partai gitu lah. Tapi kebetulan ada yang mau beli," tandasnya.
