Netizen dibuat geram dengan video bullying, pemerasan, dan juga pengancaman terhadap seorang anak di bawah umur. Dikabarkan, aksi bullying ini terjadi di Desa Raya, Berastagi, Karo, Sumatera Utara.
Dalam video beredar, dua orang pemuda tampak sedang menaiki sepeda motor. Dua pemuda itu mengancam akan membunuh bocah tersebut dan membakar rumahnya jika tidak merekam kakaknya yang sedang mandi, lalu menyerahkan videonya kepada mereka.
Dua pemuda ini juga diduga meminta sejumlah uang kepada bocah tersebut. Tak tahan dengan ancaman tersebut, bocah ini terpaksa menyetujui memberi uang sebesar Rp50 ribu kepada pelaku.
Korban bulying itu juga setuju merekam kakaknya yang mandi, asalkan dia tidak dibunuh dan rumahnya dibakar.
Akun Facebook Warga Raya membenarkan terjadinya aksi bullying tersebut.
Lokasi bullying terjadi di sebuah lapangan sepakbola yang berada di Desa Raya, tepatnya di sebelah Marryhome. Berdasarkan penuturan akun tersebut, para pemuda yang melakukan bullying itu memang sudah sering membuat resah.
Baca juga: Viral Aksi Bullying Diduga di Karo, 2 Pemuda Suruh Bocah Rekam Kakaknya Mandi atau Dibunuh
"Kami Warga desa Raya sngt2 RESAH Terhadap kelompok pemuda yang mengatas namakan BESTAM," tulis akun tersebut, dikutip oleh INDOZONE, Sabtu (2/1/2021).
Kelompok ini sudah berulangkali melakukan kejahatan dan penganiayaan, bahkan pernah menyundut alat kelamin seseorang menggunakan rokok. Berikut daftar kejahatan mereka menurut akun Facebook Warga Raya.
- Melakukan Bentrokan di Spbu Halilintar
- Melakukan Penganiyayaan terhadap 2 orang Pemuda di Lapangan sepak bola desa raya, dan penganiyayan itu sangat sadis, smpai2 kelamin korban di bakar pakai rokok, dan korban sempat opname, dan keluarga korban mau diselesaikan secara kekeluargaan,
- Melakukan pemerasan terhadap anak2 di Desa Raya
- Sdh sangat2 sering terjadi perkelahian Terhadap anak desa Raya
- Melakukan intimidasi dan pengancaman terhadap anak2 di bawah umur agar Masuk ke Kelompok mereka seperti Kejadian Vidio di atas, dan masih banyak kasus2 mereka.
Akun Warga Raya juga mengunggah beberapa foto para pelaku. Mulai dari pria bernama Abel Ketaren, Dapit Ketaren, dan Alex Sandro Tarigan.
Akun Facebook itu pun meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan ulah para pemuda itu. Mereka menegaskan bahwa itu adalah ulah oknum dan tidak mewakili sifat warga Desa Raya.
"Dengn Akun ini kmi mewakili Seluruh warga Desa raya, meminta maaf kepada korban yang ada, bahwa pelaku hanya oknum2 bajingan dan sampah2 masyarakat di Desa raya
Terkait kenapa masalah ini tidak diselesaikan langsung oleh warga Desa Raya, akun Facebook itu menjelaskan bahwa budaya Karo masih begitu kuat di daerah tersebut.
Mereka takut akan terjadi perpecahan antar keluarga jika masalah itu diselesaikan tanpa ikut campur aparat kepolisian.
