Sering Bikin Kesal, Ini Alasan Maskapai Beri Voucher Pengganti Refund: Terancam Bangkrut

- Jumat, 19 Juni 2020 | 12:02 WIB
Ilustrasi pesawat (unsplash)
Ilustrasi pesawat (unsplash)

Pandemi Covid-19 menghempas keras industri pariwisata dan penerbangan. Banyak konsumen yang membatalkan perjalanan dan meminta pengembalikan dana tiket atau refund.

Namun, beberapa maskapai justru memberikan voucher tiket pesawat alih-alih uang. Kenapa maskapai melakukan hal tersebut?

Menurut pengamat Penerbangan Gerry Soejatman, memberikan voucher adalah jalan tengah bagi maskapai agar tidak mengabaikan hak konsumen dan di saat yang sama tetap mempertahankan keberlangsungan maskapai.

"Kalau dikembalikan (semua) dalam bentuk tunai, maskapai bisa bangkrut," kata Gerry dalam diskusi daring, Kamis (18/6/2020).

Sepanjang Maret hingga Juni, pemesanan tiket pesawat tujuan domestik di Indonesia turun 30 persen, sementara tiket internasional turun 70 persen.

-
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) berada di pesawat Garuda yang disewa khusus di Bandar Udara Internasional Velana, Maldives, Jumat (1/5/2020) malam (ANTARA FOTO/Lutfi Andaru)

Frekuensi penerbangan bahkan berkurang drastis dari maksimal 1.200 penerbangan sehari menjadi 80 penerbangan sehari. Di tengah kesulitan tersebut, maskapai masih harus membayar biaya gaji karyawan hingga operasional pesawat.

Karena itulah, memberikan voucher jadi pilihan maskapai untuk pengembalian dana atau refund tiket pesawat. Menurut Gerry, permintaan untuk refund sebelum pandemi biasanya hanya mencapai satu persen dari total pembelian tiket.

Tapi, kini permintaan refund melonjak  hingga 100 kali lipat, membuat maskapai dan agen wisata kewalahan serta membutuhkan waktu lebih lama.

Dalam kondisi normal, biro perjalanan atau maskapai sebenarnya bisa memberikan refund uang tunai. Namun, di tengah kesulitan ekonomi sekarang, hal itu sulit diwujudkan.

"Dulu yang di-refund sedikit, sekarang menumpuk. Bukan cuma soal cash didapat dari mana, tapi prosesnya pun lama," ujar dia.

-
Petugas bandara memakai masker dan pelindung wajah saat mengecek dokumen milik penumpang pesawat di Bandara Adi Soemarmo (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Kesimpulannya, maskapai berpotensi bangkrut jika mengganti seluruh tiket konsumen yang batal dengan uang. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan aturan refund ini tergantung kebijakan maskapai.

"Ada yang enggak boleh refund cash dan menggantinya dengan voucher," ujar Pauline.

Awalnya, mereka ingin memperjuangkan pilihan refund dengan uang tunai. Tapi, melihat kondisi sekarang, pihaknya memandang refund dalam bentuk voucher juga tidak masalah.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X