Kekerasan fisik dan mental pada perempuan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mirisnya, kejadian kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan sering terjadi di lingkungannya sendiri.
Video YouTube milik Gritte Agatha kembali mendapat sorotan. Kali ini dalam segmen 'Gritte Buka Praktek', ia menghadirkan narasumber korban pemerkosaan. Video yang bertajuk 'CERITA KORBAN P3MERKOSAAN PAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN' itu menjadi trending di YouTube.
Kejadian memilukan ini terjadi 6 tahun yang lalu pada seorang perempuan yang pernah menjalani kerja praktek saat duduk di bangku SMK Jurusan Akomodasi Perhotelan. Kala itu, ia mendapat kesempatan untuk magang di hotel bintang 4 di Jakarta sebagai housekeeping dan laundry.
Sejak magang di hari pertama, korban sudah merasa firasat dan geliat tak mengenakan dari pelaku yang merupakan staf hotel. Sesekali melontarkan candaan yang kurang sopan dan diikuti gerak tubuh yang mencurigakan.
Pada hari kedua, korban bersama pelaku ditugaskan untuk membersihkan salah satu kamar hotel. Usai menjalani tugas, keduanya hendak kembali ke kantor. Namun, kondisi lift saat itu penuh sehingga harus menunggu lift berikutnya.
Tiba-tiba pelaku mengajak korban untuk lewat tangga darurat. Di situ lah mimpi buruk terjadi. Korban berusaha menyelamatkan diri dengan berteriak, mendorong, memukul dan melakukan semua cara untuk lepas dari pelaku yang hendak memperkosanya.
"Kondisi tangga darurat yang sepi dan jarang dilewati orang membuat usahaku terasa sia-sia. Usai melancarkan aksinya, dia memasukkan beberapa uang receh ke dalam saku kemeja ku dan berkata 'makasih ya'," cerita Korban pada Gritte Agatha, Selasa (16/6/2020).
Kejadian tersebut membuat korban memutuskan untuk rehat sejenak selama 2 minggu. Tiba-tiba pihak hotel menghubunginya untuk menanyakan apakah masih mau magang di sana. Akhirnya korban memutuskan untuk kembali magang.
"Sempat ketemu pelaku lagi tapi hanya sekali. Saat itu di lorong dia melihat aku sambil kayak ngasih senyuman gitu, kaya psikopat. Setelah itu sudah nggak pernah ketemu lagi," tambahnya.
Selang waktu berjalan, korban kembali mengalami pelecehan secara verbal. Lagi-lagi dengan salah satu staf hotel di sana.
"Tiba-tiba dia pegang-pegang badan aku. Karena reflek aku langsung menangkisnya. Di waktu bersamaan, manager hotel tersebut melihatnya. Aku langsung dipanggil ke kantor, dia menuduh aku godain staf tersebut. Aku berusaha menjelaskannya namun dia tidak percaya. Hingga akhirnya aku mendapat surat peringatan," ujarnya.
Semua kejadian buruk yang telah menimpanya hanya bisa dipendam. Rasa takut dan khawatir seolah menghantui hari-harinya kala itu.
"Untuk bisa bertahan di titik ini ada banyak perjuangan yang telah aku lalui. Tuhan nggak akan sejahat itu, Tuhan pasti akan ngasih hari bahagia suatu saat nanti. Meskipun waktunya gatau kapan, mungkin 10 tahun atau 15 tahun lagi, kita tak pernah tahu," pungkasnya.
