Geger Pemotor Trail Rogoh Kemaluan Gadis Desa Jalur Gowes di Malang, Diduga Masukkan Uang

- Sabtu, 26 September 2020 | 16:11 WIB
Pemotor trail diduga merogoh kemaluan gadis desa di Jalur Gowes Gadis Desa di Kabupaten Malang. (Ist)
Pemotor trail diduga merogoh kemaluan gadis desa di Jalur Gowes Gadis Desa di Kabupaten Malang. (Ist)

Kehebohan soal 'Jalur Gowes Gadis Desa' di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang viral di media sosial sejak awal September 2020, sampai sekarang masih belum redup.

Setelah foto-foto yang menampilkan para pesepeda laki-laki berfoto bersama gadis-gadis desa yang hanya mengenakan kemben di sungai viral, kini muncul sebuah video yang menampilkan seorang pemotor trail diduga merogoh kemaluan salah seorang gadis desa saat mengajak berfoto bersama.

Dalam video yang dibagikan akun Twitter @areajulid itu, terlihat bagaimana seorang pria yang mengendarai motor trail, meraba area kemaluan gadis tersebut cukup lama. Sementara pria itu memasukkan tangannya ke dalam jarik si gadis, sejumlah pria lain di lokasi sedang menonton, merekam, dan berteriak kegirangan.

Sejauh ini belum terkonfirmasi apa yang sebetulnya dilakukan oleh pria itu. Namun diduga, pria itu sedang menyawer dengan cara memasukkan langsung uang ke area intim si gadis.

Masih berdasarkan video tersebut, gadis itu terlihat seolah tidak mempermasalahkan area intimnya diraba.

Dianggap Wisata Mesum

Wisata "mesum" berkedok 'Jalur Gowes Gadis Desa' di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi sorotan. Wisata "alternatif" itu menyajikan gadis-gadis desa yang hanya mengenakan kemben untuk diajak berfoto bersama dengan membayar sejumlah uang.

Kembang-kembang desa itu menunggu "pelanggan" di sebuah aliran sungai. Belahan dada bagian atas mereka sengaja diperlihatkan untuk menarik minat para pesepeda yang melintas.

Selain fakta bahwa wisata itu dianggap mesum dan mengeksploitasi perempuan, 'Jalur Gowes Gadis Desa' juga diduga diinisiasi oleh Pemkab Malang.

Dugaan tersebut muncul karena pada banner yang dipajang di dekat aliran sungai tempat gadis-gadis itu menunggu, terdapat logo Pemkab Malang di bagian sudut kanan atasnya. Adanya logo Pemkab Malang tersebut mengesankan seolah "wisata" mesum itu sudah mendapatkan izin dari pemkab setempat.

Seperti yang sudah dapat dipastikan, semua pesepeda yang akhirnya singgah di aliran sungai itu adalah para pria hidung belang.

Usut punya usut, kembang-kembang desa itu tidak menginisiasi sendiri "bisnis" mereka itu. Ada dalang yang "menjual" tubuh mereka, yang tak lain adalah sejumlah pria yang disebut-sebut sebagai preman desa setempat.

Foto-foto dan video gadis-gadis desa itu pun kini telah tersebar luas di media sosial dan mencuri perhatian netizen.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB
X