Setelah namanya ramai diperbincangkan karena dinilai mendukung RUU Cipta Kerja, musisi Ardhito Pramono akhirnya buka suara. Pelantun Bitterlove tersebut mengaku tidak tahu bahwa tagar #IndonesiaButuhKerja dalam unggahannya tersebut adalah kampanye mendukung RUU Cipta kerja.
Melalui akun Twitter-nya, Ardhito pun meminta maaf dan memberi penjelasan mengenai pekerjaan yang diambilnya tersebut. Merasa menyesal, Ardhito mengatakan akan lebih berhati-hati lagi dalam menerima tawaran pekerjaan.
"Atas ketidaktahuan & seakan spt nirempati pd mereka yg sdg memperjuangkan penolakan terhadap RUU ini, saya mohon maaf. Ke dpn saya akan berusaha lbh berhati2 dan peduli," kata Ardhito.
Musisi berusia 25 tahun itu juga menegaskan bahwa ia bukan buzzer. Ardhito juga mengungkapkan bahwa ia ingin memiliki pengaruh melalui musik bukan politik. Dia juga mengatakan telah mengembalikan uang bayaran kampanye tersebut.
(4)Atas ketidaktahuan & seakan spt nirempati pd mereka yg sdg memperjuangkan penolakan terhadap RUU ini, saya mohon maaf. Ke dpn saya akan berusaha lbh berhati2 dan peduli.
Saya musisi. Bukan buzzer. Saya ingin memiliki pengaruh, tp melalui musik yg saya buat. Terima kasih.— Ardhito Pramono (@ardhitoprmn) August 14, 2020
"Saya musisi. Bukan buzzer. Saya ingin memiliki pengaruh, tp melalui musik yg saya buat. Terima kasih," kata Ardhito.
