Pendaki Rinjani Tewas Terperosok ke Jurang Saat Turun Gunung, Berniat ke Danau Segara Anak

- Selasa, 7 Juli 2020 | 23:24 WIB
Warga Desa Torean menggotong mayat Sahli (36), yang tewas setelah jatuh ke jurang di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Selasa (7/7/2020). (Foto: BTNGR)
Warga Desa Torean menggotong mayat Sahli (36), yang tewas setelah jatuh ke jurang di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Selasa (7/7/2020). (Foto: BTNGR)

Seorang warga Desa Tampak Siring, Kabupaten Lombok Tengah bernama Sahli (36), tewas setelah terjatuh ke jurang saat turun Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin, (6/7/2020) pukul 11.45 WITA.

Informasi yang dihimpun, Sahli melakukan pendakian bersama 14 temannya. Mereka semua merupakan warga Desa Tampak Siring, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.

Mereka mendaki Rinjani melalui jalur alternatif dari Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, pada Sabtu (4/7/2020), sekitar pukul 07.00 WITA. Mereka kemudian bermalam di Goa Susu.

Sesudah itu, mereka melanjutkan perjalanan menuju Danau Segara Anak pada Minggu(5/7/2020), sekitar pukul 07.00 WITA dan bermalam di kawasan tersebut.

Mereka kemudian turun gunung pada Senin (6/7/2020), sekitar pukul 08.00 WITA. Rombongan warga tersebut sempat beristirahat di daerah Banyu Urip, sekitar pukul 10.30 WITA. Setelah beberapa menit melepas lelah, mereka melanjutkan perjalanan turun gunung.

Ketika melalui medan terjal, Sahli tiba-tiba terperosok ke dalam jurang. Teman-temannya lantas melakukan pencarian, namun saat ditemukan sekitar pukul 11.45 WITA, Sahli sudah meninggal dunia di Tanah Sinjong.

Beberapa temannya turun ke Desa Torean untuk meminta bantuan. Kemudian, 10 warga Desa Torean berangkat naik gunung untuk membantu proses evakuasi jenazah Sahli menggunakan tandu terbuat dari sebatang kayu.

"Jenazah Sahli tiba di Desa Torean pada Selasa ini, pukul 14.15 WITA. Jenazahnya langsung diterima oleh Kepala Desa Tampak Siring untuk kemudian dibawa pulang ke rumah duka," ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Dedy Asriady, seperti dikutip dari Antara.

Dedy mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pendakian Gunung Rinjani tanpa izin dari petugas retribusi. Terlebih seluruh jalur pendakian masih ditutup untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. Pihaknya hanya membolehkan aktivitas wisata non pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani mulai 7 Juli 2020.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X