Ada Potensi Pencurian Data di TikTok, Ini yang Harus Dilakukan

- Jumat, 3 Juli 2020 | 17:00 WIB
TikTok.(The Indian Express)
TikTok.(The Indian Express)

TikTok merupakan salah satu aplikasi media sosial yang cukup digemari dan menarik banyak kalangan. Dalam dua tahun terakhir, aplikasi asal Tiongkok tersebut berhasil mengalahkan Instagram karena telah diunduh lebih dari 625 juta kali. Di balik kesuksesannya menjangkau banyak pengguna, isu keamanan data juga menghantui aplikasi tersebut.

Akhir tahun lalu pemerintah Amerika Serikat mempertanyakan keamanan data di TikTok. Menurut mereka, aplikasi tersebut dapat mengancam keamanan Negeri Paman Sam dan membahayakan privasi penggunanya. Baru-baru ini pemerintah India juga memblokir TikTok karena masalah yang sama.

Tak cukup sampai di situ, cuitan uninstall TikTok juga sempat ramai di Twitter karena dituding mengambil data penggunanya. Hal ini terjadi setelah salah satu pengguna aplikasi pada iOS 14 versi Beta mengungkapkan bahwa TikTok bisa mengintai para pengguna iPhone. Aplikasi tersebut dikatakan melakukan copy data tanpa sepengetahuan dan tanpa izin pengguna. Bahkan beberapa data pribadi seperti username dan password serta akun bitcoin juga diambil.

Kemudian muncul akun @YourAnonCentral dari luar negeri yang mengajak pengguna Twitter untuk menghapus TikTok karena menurutnya aplikasi tersebut malware yang dioperasikan oleh pemerintah Tiongkok.

Akun lain dari dalam negeri @SoundOfYogi juga menyerukan untuk melakukan hal sama. Ia mengutip berbagai sumber yang menjelaskan TikTok mengambil data-data pengguna seperti phone hardware, aplikasi lain yang diinstal, jaringan perangkat, hingga lokasi pengguna.

-
Pengguna TikTok.(Reuters/File Photo)

Lantas, bagaimana sebenarnya keamanan data pengguna TikTok? Pengamat IT dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengungkapkan, memang ada laporan penelitian keamanan yang mengatakan TikTok memiliki kerentanan sehingga memungkinkan peretas mengakses video di akun pengguna mana pun. Bahkan aplikasi dapat mengirimkan pengguna tautan ke situs web palsu.

“Secara umum ancaman pencurian maupun modifikasi data ini bisa terjadi di mana dan oleh siapa saja. Dalam kasus pencurian data TikTok andaikata memang terjadi, data-data penting lainnya di smartphone otomatis bisa ikut diambil. Meski TikTok sudah menyangkal, pembuktian harus diberikan,” kata Pratama kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (3/7/2020).

Lebih lanjut Pratama menjelaskan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah pencurian data di aplikasi. Langkah pencegahan harus dilakukan oleh berbagai pihak, baik dari pengguna maupun pemerintah.

“Untuk pengguna aplikasi TikTok, pastikan terus update OS dan semua aplikasi pada perangkat yang dipakai agar celah keamanan bisa diperbaharui. Bagi pemerintah, langkah minimal yang dilakukan Kominfo adalah mengawasi konten dan BSSN bisa mengecek apakah ada traffic yang janggal dari beroperasinya Tiktok di Tanah Air, misalnya soal pengumpulan data,” pungkas Pratama.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X