Cegah Radikalisme, Wapres Imbau Agar Dai Tak Ikut Arus Berpikir Sempit

- Minggu, 4 April 2021 | 16:56 WIB
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. (photo/Instagram/@kyai_marufamin)
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. (photo/Instagram/@kyai_marufamin)

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin berpesan kepada seluruh pendakwah untuk tidak ikut dalam arus berpikir sempit. Ma'ruf Amin mengatakan, pendakwah atau dai harusnya menjalankan konsep wasathy dalam menyampaikan ajaran agama Islam.

"Para dai harus meneladani cara berpikir Rasulullah SAW dan tidak ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini," kata Wapres Ma’ruf dalam web seminar nasional Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara daring, Minggu.

Lebih lanjut Ma'ruf Amin mengatakan, cara berpikir sempit hanya akan memunculkan sifat egosentris, tak menghargai perbedaan dan sulit berdialog untuk menambah wawasan. Bahkan katanya, pola pikir sempit itu semakin membuat paham radikal berkembang.

"Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menjadi radikal sehingga dapat menjurus pada penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan masalah," tutur-nya.

Peristiwa serangan bom bunuh diri di Gereja Katolik Katedral Makassar, Minggu (28/3), termasuk salah satu akibat dari memiliki pemahaman pola pikir yang sempit, ucap Wapres menegaskan.

"Tindakan ini tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena Islam tidak mengajarkan kekerasan dan pemaksaan kehendak (ikrahiyyan) di dalam dakwah-nya dan juga dalam memperjuangkan aspirasi melawan ketidakadilan," ujarnya.

Sebaliknya, Wapres menjelaskan, Islam justru mengajarkan kesantunan (layyinan), nasihat baik (mau’izhah hasanah), serta membuka dialaog dengan cara terbaik (mujadalah billati hiya ahsan).

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X