Babak kedua pertandingan catur antara Dadang Subur alias Dewa Kipas melawan Grand Master (GM) Irene Sukandar berjalan lebih sengit dibanding babak pertama.
Laga berjalan lebih lama. Dadang yang memainkan biduk putih, berkali-kali membuat Irene berpikir keras untuk menentukan langkah biduknya.
Seperti pada babak pertama, irene tampil dengan sangat serius. Ia terus memegang pipinya seraya memikirkan langkah biduknya.
Namun, pada akhirnya Dewa Kipas alias Pak Dadang memilih menyerah.
Sebelumnya, babak pertama juga berlangsung sengit. Dadang memainkan biduk hitam, dan Irene biduk putih.
Irene tampak begitu serius menentukan langkah biduk-biduk caturnya. Di awal-awal ia terlihat memegang kepala dengan kedua tangannya. Kemudian ekspresi seriusnya berubah dengan memegang pipi.
Sementara Dewa Kipas atau Dadang tampak lebih santai dibanding Irene. Statusnya sebagai pecatur amatir membuat ia tampil tanpa beban.
Babak pertama berakhir dengan keunggulan Irene.
Artikel Menarik Lainnya:
- Terciduk Mencuri Motor, Dua Pemuda Ini Nyaris Tewas Diamuk Warga, Motor Hangus Dibakar
- Innalillahi, Pengarang dan Feminis Mesir Nawal El Saadawi Meninggal Dunia
- Terungkap Kronologi Bu Kades Selingkuh dengan Berondong Desa, Digerebek Suami Tanpa Busana