Bukan Politisasi, Novel Justru Ingin Presiden Buktikan Berpihak pada Pemberantasan Korupsi

- Minggu, 19 Juli 2020 | 18:14 WIB
Presiden Joko Widodo dan Penyidik KPK Novel Baswedan.
Presiden Joko Widodo dan Penyidik KPK Novel Baswedan.

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menepis tuduhan telah mempolitisasi Presiden RI Joko Widodo dalam kasus yang dialaminya.

Menurut Novel, permintaannya justru merupakan ajang pembuktian bagi Presiden Joko Widodo, bahwa selama ini politikus PDIP itu berkomitmen dan berpihak pada pemberantasan korupsi.

"Apabila itu dianggap suatu politisasi saya kira itu salah," ujar Novel saat diwawancarai BBC News Indonesia, Jumat (17/7/2020).

"Harusnya, ketika saya minta presiden untuk ikut mengurus masalah itu, membenahi permasalahan itu, berarti tergambar bahwa saya berkeinginan menunjukkan kepada publik bahwa presiden akan berpihak kepada upaya pemberantasan korupsi," sambung Novel.

Menurut Novel, sejauh ini bukan hanya dirinya yang menjadi korban serangan dari oknum-oknum yang ingin melemahkan KPK. Namun tidak satu pun dari kasus tersebut yang diungkap.

"Saya diserang bukan pertama kali, sudah beberapa kali. Dan pegawai KPK, bahkan pimpinan KPK, juga diserang. Semuanya tidak ada yang diungkap," kata Novel.

"Sehingga tergambar ada kekuatan besar yang bisa melakukan itu. Dan kami di KPK berkeyakinan kelompok pelaku dari semua ini adalah kelompok yang sama," sambungnya.

Novel menambahkan, diperlukan sosok presiden untuk membongkar kekuatan besar yang menghendaki pelemahan terhadap KPK.

"Sehingga untuk membongkar kekuatan yang besar perlu ada sikap yang tegas dari presiden," kata Novel.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengklaim Presiden Joko Widodo tetap berkomitmen untuk menegakkan hukum.

"Komitmen pemerintah terhadap penegakan hukum itu saya kira sesuatu yang solid. Sesuatu yang tegas dan tidak bisa ditawar-tawar lagi," katanya.

Menurut Donny, lamanya pengusutan terhadap pelaku penyiram air keras ke wajah Novel tak lantas menyimpulkan bahwa presiden tidak berkomitmen dalam pemberantasan korupsi.

"Jadi sata kira tidak bisa disimpulkan karena kasusnya ini lama baru terungkap, lalu dikatakan presiden tidak berkomitmen," katanya.

"Jelas presiden berkomitmen dan jelas perintahnya, langsung dilaksanakan. Dan ketika sekarang terbuka, ya, kita ikuti saja proses berikutnya seperti apa," pungkasnya.
 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X