Perjuangan Pelajar Sigi untuk Bersekolah, Seberangi Sungai dengan Bantuan Ekskavator

- Rabu, 2 Desember 2020 | 10:35 WIB
Para pelajar di Sigi diangkut dengan ekskavator (Facebook/Hikmah Ladjidji)
Para pelajar di Sigi diangkut dengan ekskavator (Facebook/Hikmah Ladjidji)

Harus diakui bahwa sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan di Indonesia belum merata. Di kota-kota besar, hambatan pendidikan tidak terlalu dirasakan.

Beda halnya dengan daerah-daerah terpencil yang jangankan mempermasalahkan internet, untuk berangkat sekolah saja harus bertaruh nyawa.

Pemandangan memilukan inilah yang tengah viral di media sosial. Sebuah video memperlihatkan perjuangan pelajar Madrasah Aliyah (MA) Vumbulangi, Desa Bangga, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Untuk berangkat menuju sekolah, para pelajar ini harus menyeberangi sungai beraliran deras dengan bantuan ekskavator. Saat menaiki "belalai" ekskavator, para pelajar ini menjerit-jerit, entah ketakutan atau mungkin merasa seru.

Berdasarkan keterangan akun Facebook Hikmah Ladjidji , para pelajar di desa tersebut harus mengikuti ujian akhir semester (UAS) secara tatap muka.

Baca juga: Ditawari dr Tirta Sekolah, Juru Parkir Cilik Ini Pilih Mondok Ingin Perkuat Tiang Agama

Penyebabnya adalah karena jaringan internet yang tidak tersedia, sehingga tidak mungkin mengadakan ujian secara online.

"Kondisi desa pasca bencana alam sejak 2 tahun lalu belum pulih mereka masih tinggal di huntara (hunian sementara) yg diantaranya banyak dibangun para relawan LSM," tulis akun tersebut, Senin (1/12/2020).

Seperti diketahui, Sigi diguncang gempa pada tahun 2018 silam. Gempa itu mengubah bentang alam Sigi, Sulteng, menjadi rawan banjir bandang dan longsor.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X