Jelang pergantian pimpinan Polri yang semakin dekat membuat banyaknya prediksi-prediksi terakit deretan nama jenderal polisi 'dari berbagai kubu' yang diperkirakan akan menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis sebagai Kapolri.
Terlebih ada beberapa nama yang sebelumnya digadang-gadang masuk dalam bursa calon Kapolri kini lengser lantaran dicopot dari jabatan strategisnya oleh Jenderal Idham.
Indonesian Police Watch (IPW) memandang usai 'teriakan' Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kerumunan Habib Rizieq Shihab (HRS) dimanfaatkan betul oleh Jenderal Idham. Hal itu terlihat dari dicopotnya Irjen Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya dan Irjen Rudy Sufahriadi sebagai Kapolda Jawa Barat yang notabene keduanya masuk ke dalam bursa calon Kapolri.
"IPW menilai 'teriakan' Presiden tentang kerumunan massa Rizieq dimanfaatkan Idham untuk melakukan rotasi dalam rangka menyongsong suksesi Kapolri," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada Indozone, Rabu (25/11/2020).
Neta menyebut Idham bahkan sudah berhasil membawa nama 'gengnya' untuk menduduki jabatan strategis di tubuh Polri. Jabatan strategis itu antara lain Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Timur.
"Dalam mutasi ini ada sejumlah orang Idham Azis yg bergeser ke posisi strategis, antara lain menduduki jabatan Kapolda Metro dan Kapolda Jatim," ungkap Neta.
Tak sampai disitu, dari pemantauan IPW, Jenderal Idham memanfaatkan situasi dengan menggeser Irjen Nana dan Irjen Rudy dan bisa dikatakan Jenderal Idham berhasil menghapus geng Solo dari daftar bursa calon Kapolri. Meski begitu, dicopotnya Irjen Nana dan Irjen Rudy disebut IPW juga atas restu dari Istana.
"Dalam hal ini Idham bisa dinilai telah menggeser kekuatan Geng Solo yang selama ini disebut-sebut sebagai calon kuat dalam bursa Kapolri namun, penggeseran Geng Solo itu atas restu Istana," pungkas Neta.
