Setelah Mediasi, Pengeran Hamzah Berjanji Setia Kepada Raja Yordania

- Rabu, 7 April 2021 | 10:07 WIB
Pangeran Hamzah (AP)
Pangeran Hamzah (AP)

Pada hari Senin, Pangeran Hamzah dari Yordania mengatakan janji setianya kepada Raja Abdullah II, setelah raja menerima mediasi keretakan dalam keluarga kerajaan yang membuat pangeran ditempatkan dalam tahanan rumah, kata istana.

Pemerintah menuduh Hamzah, mantan putra mahkota dan saudara tiri Raja Abdullah II, melakukan plot "jahat" dan terlibat dalam konspirasi menghasut untuk mengacaukan keamanan kerajaan.

Hamzah, yang ditahan bersama dengan setidaknya 16 orang lainnya, sebelumnya melontarkan nada menantang dengan mengatakan dia telah ditempatkan di bawah tahanan rumah di dalam istananya di Amman, tetapi bersikeras dia tidak akan mematuhi perintah yang membatasi pergerakannya.

Namun dalam meredakan kekacauan istana, pangeran berusia 41 tahun itu berjanji mendukung Raja Abdullah.

"Saya akan tetap setia pada warisan leluhur saya, berjalan di jalan mereka, setia pada jalan mereka dan pesan mereka dan kepada Yang Mulia," katanya dalam surat yang ditandatangani, dikutip oleh istana.

"Saya akan selalu siap membantu dan mendukung Yang Mulia Raja dan Putra Mahkota," tulisnya.

Pernyataan Hamzah datang tak lama setelah istana mengatakan Abdullah setuju untuk masuk mediasi.

Hamzah yang dicopot oleh Abdullah dari gelar putra mahkota pada tahun 2004 telah muncul sebagai kritikus vokal, menuduh kepemimpinan Yordania melakukan korupsi, nepotisme, dan pemerintahan otoriter.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X