Darmizal Tuding Ada Orang Dekat yang Jerumuskan SBY, Diduga Ini Sosoknya

- Senin, 12 April 2021 | 09:16 WIB
Salah satu penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Darmizal menggelar konfrensi pers usai KLB di Deli Serdang. (INDOZONE/Harits Tryan Akhmad).
Salah satu penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Darmizal menggelar konfrensi pers usai KLB di Deli Serdang. (INDOZONE/Harits Tryan Akhmad).

Pendiri Partai Demokrat sekaligus penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Darmizal menyampaikan bahwa dirinya sangat terkejut usai Partai Demokrat didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Kementrian Hukum dan HAM atas nama pribadi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang beralamat di Cikeas, Bogor.

“Saya rasa ini memang sudah jalan dan petunjuk Tuhan, karena tanpa sengaja kami temukan pendaftaran tersebut, ketika Jubir PD KLB membuka link Dijen HKI untuk mencari sesuatu,” kata Darmizal kepada Indozone, Senin (12/4/2021).

Darmizal menyebut, bahwa manuver pendaftaran merek Partai Demokrat atas nama pribadi ini merupakan upaya penjerumusan orang dekat SBY.

“Atas hal tersebut, saya melihat bahwa ada upaya dari orang dekat SBY, yang memberikan arahan atau masukan tidak tepat, yang tentu dampaknya akan membuat malu Cikeas,” tegasnya.

Dia menduga orang dekat SBY seperti Syarief Hasan lah yang patut diduga menjerumuskan SBY guna melakukan tindakan ini.

“Orang dekat SBY seperti Syarief Hasan sebagaimana pengakuannya yang sama sama kita ketahui dari berbagai media, patut diduga sebagai pihak yang menjerumuskan SBY,” tutur Darmizal.

Menurut Darmizal, para pendiri Partai Demokrat dan berbagai pihak lainnya melakukan protes keras atas manuver tersebut. Antara lain penggagas dan pendiri, Bapak Wisnu Herryanto Krestowo, Hengky Luntungan menilai sangat janggal Partai Demokrat dianggap sebagai hak kekayaan intelektual pribadi SBY.

Baca Juga: KKB Kembali Berulah, Helikopter Dibakar di Bandara Ilaga

Darmizal menambahkan, pendaftaran Partai Demokrat ke HAKI oleh SBY adalah kejadian yang unik, bahkan mungkin sebagai yang pertama di Indonesia dan dunia. Ia menganggap bahwa tindakan memalukan ini tentu akan sangat merugikan SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY).

"Ini sangat paradoks dengan pengakuan pak Bambang, pada tahun 2002-2003, SBY masih dikenal sebagai pak Bambang atau pak Sus. Ketika itu, sebagai Menkopolhukam, era Presiden Megawati. SBY, menjelaskan dengan tegas tidak terlibat sama sekali dalam pendirian Partai Demokrat,” urainya.

“Belakangan SBY dan keluarganya justru mempertontonkan.sikap yang sangat terbalik, yaitu seakan menjadi penguasa tunggal PD sepanjang masa,” sambung dia.

Untungnya, lanjut Darmizal, KLB Deli Sersang berjalan lancar dan sukses, yang menjadi solusi terbaik mengembalikan Partai Demokrat sebagai milik semua kader dan masyarakat Indonesia.

“Seharusnya SBY peka terhadap orang-orang di sekitarnya yang memberikan masukan ngawur. Lihat saja sekarang, banyak pihak yang berkomentar negatif atas tindakan tersebut. Ini tentu hal yang sangat memalukan, apalagi terhadap mantan Presiden yang berkuasa 10 tahun lamanya. Syarief Hasan harusnya sudah dicopot atas kejadian tersebut,” tandas Darmizal.

Artikel Menarik Lainnya

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X