Ratusan orang dilaporkan telah ditolak untuk terbang melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten, sejak PT Angkasa Pura II (Persero) memberlakukan sistem pemeriksaan berlapis bagi penumpang yang akan naik pesawat, guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Bandara Soetta, Anas Ma'ruf mengatakan, sejak 15 Mei 2020, pihaknya sebagai penanggung jawab pemeriksaan prosedur kesehatan, telah melarang ratusan orang untuk terbang, karena penumpang yang bersangkutan tidak sesuai prosedur dan tidak dilengkapi dokumen yang diwajibkan.
Menurutnya, KKP telah menolak keberangkatan lebih dari 100 calon penumpang pesawat karena tidak memenuhi syarat di dalam SE Nomor 04/2020.
“Sudah lebih dari 100 calon penumpang yang keberangkatannya ditolak. Sejak di Checkpoint I dilakukan pemeriksaan ketat dan memang ada calon penumpang pesawat masih tidak membawa dokumen perjalanan lengkap," kata Anas Ma’ruf saat dikonfirmasi Indozone, Rabu (20/5/2020).
"Surat-surat keterangan tidak valid, mulai dari surat tugas dan lainnya. Calon penumpang juga ada yang membawa surat keterangan rapid test atau PCR yang sudah kedaluwarsa,” sambungnya.
Sementara itu, President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin juga mengungkap, sejak pengetatan prosedur terbang di berlakukan, pihaknya sudah mencegah ratusan orang untuk terbang karena tidak sesuai prosedur.
"Terdapat ratusan orang yang ditolak berangkat, karena langsung datang ke Soekarno-Hatta tanpa memiliki tiket penerbangan dan tidak membawa satu pun dokumen yang dipersyaratkan," ungkap Awaluddin.
Ia pun mengimbau agar setiap calon penumpang yang memproses keberangkatan, selalu mengedepankan kedisiplinan ketika menjalani proses di 4 checkpoint. Penumpang juga diminta mempersiapkan berbagai dokumen yang dipersyaratkan sebelum ke bandara.
