Peristiwa hilangnya ratusan koleksi Museum Sulawesi Tenggara menarik perhatian.
Gudang museum tersebut dibobol maling pada Selasa (26/1/2021) malam.
Ratusan koleksi yang dicuri mulai dari keris, samurai peninggalan Jepang dan baju adat.
Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Petugas masih memburu pelaku.
"Pelaku pencurian diperkirakan masuk melalui pintu samping belakang gedung koleksi yang tidak terpantau dengan CCTV," ujar Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara Dody Syahrulsyah dilansir dari ANTARA, Rabu (27/1/2021).
Kasus pencurian benda berharga koleksi museum bukan kali pertama terjadi.
Berikut di antaranya:
Museum Nasional 2013
Empat artefak emas koleksi Museum Nasional, Jakarta Rabu (11/9/2013).
Keempat artefak yang digondol maling tersebut terletak di lemari kaca. Ukuran keempat artefak itu berukuran relatif kecil.
"Kemarin Museum Nasional kehilangan empat koleksinya berupa lempeng emas temuan abad ke-18 oleh Belanda. Seluruhnya merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-10 Masehi," kata Pelaksana Tugas Dirjen Kebudayaan saat itu, Kacung Marijan, Kamis (12/9/2013).
Keempat artefak yang hilang adalah Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi, Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup (Cepuk) dan Lempeng Harihara.
Museum Radya Pustaka 2007
Tujuh arca bersejarah milik Museum Radya Pustaka, Solo, raib. Ketujuh arca yang hilang terdiri dari lima arca batu dan tiga arca perunggu peninggalan abad ke-9.
Sejumlah koleksi lain, yakni satu lampu gantung perunggu, satu piring porselin dari Cina abad ke-7 serta tempat buah kristal pemberian Napoleon Bonaparte kepada Pakoeboewono VI, juga lenyap.
Museum Sonobudoyo 2010
Satu topeng emas dan 75 item koleksi emas di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta hilang pada 2010.
