Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDI Perjuangan Puan Maharani memastikan partainya tetap solid, terkait kasus dugaan suap oleh Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Dikatakan olehnya, PDI Perjuangan merupakan partai yang taat aturan dan selalu mendukung upaya pemberantasan korupsi, serta menghormati proses hukum kadernya yang tengah berlangsung di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"PDIP Solid. PDIP tetap dalam posisinya sebagai pemenang Pemilu 2019. Kami hormati proses hukum yang berjalan dan berlaku. Kami ikuti proses tersebut," ujarnya di sela-sela Rakernas I PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, seperti dilansir Antara, Sabtu (11/1/2020).
Ketua DPR RI ini menambahkan, masalah Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI merupakan wewenang partai politik, berdasarkan Perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
Untuk diketahui, KPK menetapkan Komisioner KPU Wahyu Setiawan sebagai tersangka penerima suap, terkait PAW anggota DPR RI periode 2019-2024. Ia diduga menerima suap terkait janjinya untuk mengangkat caleg PDIP, Harun Masuki sebagai anggota DPR terpilih 2019-2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sumatera Selatan nomor urut 6.
Penetapan itu dilakukan melalui mekanisme PAW. Menurut keterangan penyidik KPK, Wahyu Setiawan meminta uang operasional sebesar Rp900 juta untuk memuluskan aksinya. Tersangka pun mendapat imbalan uang Rp600 juta dari Harun dan sumber dana lain yang belum diketahui identitasnya.
Selain Wahyu, KPK juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka, yakni Harun Masiku, Saeful (swasta) dan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiani Tio Fridelina.
Artikel Menarik Lainnya:
- Rakernas PDIP, Puan: Kita Ingin Kembalikan Kejayaan Rempah Nusantara
- Ratusan Mobil Menjadi Rusak Parah Karena Kebakaran di Parkiran Bandara
- Ini Kata Polisi Soal Bom Tas Bengkulu
