Moeldoko Sebut TNI Bisa Saja Kecolongan Mengenai Enzo

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 18:55 WIB
(photo/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
(photo/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko mengatakan, potensi TNI kecolongan 'paham radikalisme' saat melakukan seleksi taruna Akmil bisa saja terjadi. Hal ini menyusul kasus salah satu taruna Akmil keturunan Perancis, Enzo Zenz Allie.

“Dalam arti di dalam tes (masuk Akmil) itu, sangat memungkinkan (kecolongan) itu terjadi, jadi bukan sesuatu yang tidak mungkin, pastilah dari sekian banyak yang kita periksa dan seterusnya, dari macamnya kriteria, ada kecolongan,” kata Moeldoko.

Kecolongan yang terjadi karena masalah yang dipolemikkan adalah soal psikologi peserta didik.

Moeldolo melanjutkan, dalam internal TNI dikenal yang namanya penelitian personel secara bertahap dan berlanjut.

“Apalagi dalam pendidikan itu akan diikuti dengan baik. Ternyata pada suatu saat nanti (ada peserta didik terpapar radikalisme) yang telanjur masuk atau kecolongan, bisa itu terjadi, karena sulit melihat orang. Contohnya biasa nyuri, itu sulit tidak bisa dilihat dari psikologi biasa, kita di taruna sering ada begitu. Begitu dia melakukan sesuatu di kampus, di Akmil, maka saat itu juga akan dikeluarkan,” kata Moeldoko.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pemeriksaan objektif dengan parameter yang terukur terhadap salah satu taruna Akmil keturunan Perancis, Enzo Zenz Allie yang diduga terpapar radikalisme.

“Akan ada pemeriksaan yang lebih saintifik, lebih ilmiah. Menggunakan parameter yang sudah teruji untuk melihat dirinya, bukan orangtuanya, bukan siapa, karena kita ingin objektif," ujar Andika di kampus UGM, Jumat, 9 Agustus 2019.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X