Berusia 11 Tahun, Pupuk Indonesia Gencarkan Digitalisasi dan Ekspansi Global

- Rabu, 5 April 2023 | 15:57 WIB
Pupuk Indonesia gencar melakukan digitalisasi dan ekspansi sehingga dapat memberi kontribusi pada negara. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Pupuk Indonesia gencar melakukan digitalisasi dan ekspansi sehingga dapat memberi kontribusi pada negara. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 tahun, PT Pupuk Indonesia (Persero) menggencarkan digitalisasi dan ekspansi global. Ini menjadi kontribusi Pupuk Indonesia kepada negara, melalui pencapaian sejumlah target penting yang ditetapkan pemegang saham, yang terlihat dalam laporan manajemen perusahaan dengan catatan kinerja operasional (audited) pada 2022.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menyatakan bahwa pencapaian kinerja ini turut memperkuat posisi perusahaan untuk memberikan dampak secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Pencapaian Kinerja

Misalnya peningkatan EBITDA sebesar Rp30,78 triliun pada 2022 atau 224% dari RKAP 2022 sebesar Rp13,74 triliun. Salah satu kontribusi pada EBITDA diperoleh melalui program transformasi yang menimbulkan dampak positif bagi perusahaan.

Total EBITDA uplift dari program transformasi pada 2022 mencapai Rp1,94 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,03 triliun.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Pupuk Indonesia Group Ciptakan Inovasi Bioteknologi

"EBITDA uplift ini berasal dari upaya peningkatan ketersediaan pupuk non-subsidi untuk meningkatkan pelayanan, produktivitas usaha tani, hingga pendapatan para petani. Baik melalui program Retail Management, pengembangan kios komersil, hingga perluasan program Agrosolution dan Makmur,” ujar Bakir di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Lebih lanjut Bakir menyebutkan bahwa peningkatan EBITDA juga berasal dari proses optimalisasi rantai pasok. Mulai dari aspek pengadaan bersama, sentralisasi penjualan dan pemasaran, penerapan digitalisasi, hingga optimalisasi aset Pupuk Indonesia Grup.

Di tahun 2022, Pupuk Indonesia juga mencapai realisasi produksi sebesar 18,94 juta ton, yang terdiri dari pupuk 11,80 juta ton dan non pupuk 7,14 juta ton. Pupuk Indonesia membukukan volume penjualan sebesar 13,02 juta ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi 7,41 juta ton, pupuk non subsidi 4,11 juta ton, produk non-pupuk 1,45 juta ton, dan penjualan pupuk trading sebesar 49.163 ton.

-
Pupuk Indonesia gencar melakukan digitalisasi dan ekspansi sehingga dapat memberi kontribusi pada negara. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Dari penjualan tersebut, Bakir mengatakan bahwa Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih audited sebesar Rp18,51 triliun, naik dari laba tahun 2022 sebesar Rp5,13 triliun. Laba bersih berhasil didapat usai Pupuk Indonesia merealisasikan pendapatan sebesar Rp103,86 triliun atau 134,99 persen dari RKAP 2022 sebesar Rp76,94 triliun.

Program Strategis

Pencapaian kinerja tahun 2022 tersebut tentunya didukung oleh sejumlah program strategis. Seperti program penjualan pupuk non-subsidi retail atau Retail Management yang berhasil menjual 547 ribu ton pupuk non-subsidi atau 105% dari target RKAP 2022.

Kemudian program Agrosolution dan Makmur yang terealisasi pada lahan seluas 271 ribu hektar atau 109% dari target 250 ribu hektar. Dalam program ini, perusahaan juga berhasil menjual pupuk non-subsidi urea retail sebesar 36,45 ribu ton dan non-urea sebesar 75,39 ribu ton.

Upaya untuk meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi juga terus dilakukan melalui pengembangan kios komersil atau Toko Pe-i. Pada tahun 2022, Toko Pe-i telah berdiri sebanyak 350 kios di berbagai daerah. Perusahaan akan terus mengembangkannya hingga mencapai target 1.000 kios pada tahun 2023.

"Selain untuk meningkatkan cakupan area kios PI grup, program di atas juga bertujuan untuk meningkatkan akses petani terhadap pupuk non-subsidi atau komersil. Hal ini juga bertujuan untuk mengisi gap kebutuhan pupuk yang belum terakomodir dalam subsidi," jelas Bakir.

Selain itu, kinerja perusahaan juga ditopang oleh sejumlah program strategis lainnya. Seperti optimalisasi rantai pasok, produksi dan perawatan pabrik, implementasi data science, program cost-reduction, penguatan strategis di bidang human capital, dan sebagainya, serta penerapan digitalisasi di hampir seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X