Ogah Merugi, Garuda Indonesia Ubah Strategi Bisnis: Fokus ke Rute Domestik dan Kargo

- Rabu, 29 Juni 2022 | 16:53 WIB
Konferensi pers Garuda Indonesia (Tri Endang Suprihatini/IDZ Creators)
Konferensi pers Garuda Indonesia (Tri Endang Suprihatini/IDZ Creators)

Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia terus berbenah diri melalui restrukturisasi utang dan juga menyusun strategi bisnis perseroan baru yang menguntungkan.

Salah satunya dengan melakukan efisiensi, mengurangi jumlah armada dari 210 unit pada 2020, menjadi 120 unit pada 2022, yakni terdiri dari 94 pesawat narrow body dan 26 pesawat wide body.

Selain itu, Garuda Indonesia akan lebih fokus ke penerbangan domestik.

-
Konferensi pers utang Garuda Indonesia (Tri Endang Suprihatini/IDZ Creators)

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo, Selasa (28/6/2022), mengatakan bahwa pangsa pasar domestik lebih banyak dan menguntungkan, dibanding membuka penerbangan internasional namun sepi penumpang.

"Ini potensi yang luar biasa karena kita tahu banyak pemain airline ini kan hub player, seperti Singapura, Dubai, Qatar, mereka pemain hub yang tidak punya domestic market. Ini kita harapkan jadi sebuah kombinasi yang bagus bila ada pemain hub yang bisa jadi investor. Sementara kita membawa market domestic yang kuat, dan kita cukup optimistis akan ada yang berminat menuju ke sana", ungkap Kartika di kantornya.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, bahwa rute penerbangan domestik ini nantinya akan membuka rute penerbangan ke Indonesia bagian timur, sehingga bisa terhubung dengan Indonesia bagian barat. 

Rencana ini juga untuk mendukung promosi pariwisata Indonesia yang berada di sekitar Maluku dan Papua.

"Ada diskusi yang cukup mendalam untuk lebih memperbanyak rute ke timur dan membangun jaringan di timur, agar nanti bisa mengakses ke kota-kota di Indonesia bagian timur, Papua, Maluku dan lainnya, serta destinasi yang dikembangkan oleh banyak kementerian. Dan tentu akan kita adjust sesuai dengan kemampuan kita", jelas Irfan

Garuda Indonesia sendiri sedang mengembangkan open sky policy yang sedang dibahas di Kementerian Perhubungan. Nantinya Garuda bisa menjadi penghubung penerbangan internasional, dan meneruskan perjalanannya ke tujuan domestik.  

Citilink, yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia juga akan terus dikembangkan, yang fokus pada penerbangan bertarif murah untuk menarik minat penumpang.

Bisnis kargo juga mulai dilirik oleh Garuda Indonesia, karena potensinya yang sangat besar serta membantu memperluas penjualan UMKM Indonesia agar bisa dikirim ke seluruh dunia.

Meski demikian, Garuda Indonesia juga akan tetap mengambil pasar haji dan umrah di Indonesia.

"Haji umrah sudah pasti, kita akan tetap fokus, yang punya pengalaman haji cuma Garuda. Kita sudah 60 tahun berangkatkan haji. yang kita diskusikan dengan Kemenag adalah bagaimana kita terbangkan jemaah umrah yang hajinya lama sekali mesti munggu, yang mayoritas juga pertama kali pergi ke tanah suci tidak perlu transit untuk ke tanah suci, baik di dalam atau luar negeri,” ujar Irfan.

Rencananya, Garuda akan membuka jalur penerbangan baru yang langsung menuju ke Tanah Suci, dari kota-kota besar di Indonesia seperti Makassar, Surabaya, dan lainnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X