INDOZONE.ID - Hasil survei yang dirilis oleh Charta Politika memperlihatkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto berpotensi unggul jika diduetkan menjadi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang.
Sebagaimana dilihat dari hasil survei Charta Politika, terdapat beberapa pasangan yang turut disimulasikan. Namun pasangan Ganjar-Prabowo paling dipilih oleh responden dengan perolehan angka mencapai 45,3 persen. Angka ini menunjukkan pasangan Ganjar-Prabowo berpotensi menang satu putaran dalam pilpres.
"Ada kecenderungan apabila Ganjar Pranowo bersanding dengan Prabowo Subianto, mereka berpotensi menang satu putaran. Apakah ini akan terjadi? Saya pikir butuh analis lebih mendalam secara politik terkait," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, Kamis (22/12/2022).
Baca Juga: Sekjen Gerindra: Prabowo Capres Tunggal Gerindra, selain Itu Ilegal!
Untuk simulasi pertama capres-cawapres Charta Politika mencoba memasangkan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto yang mendapat 34,6 persen. Lalu ada Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat 30.5 persen dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sebesar 22,7 persen.
Simulasi kedua, ada Ganjra Pranowo-Erick Thohir mendapat 33,8 persen. Anies Baswedan-Ahmad Heryawan sebesar 29,9 persen dan Prabowo-Muhaimin sebesar 22,3 persen.
Simulasi ketiga yakni Ganjar-Ridwan Kamil sebesar 35,3 persen. Selanjutnya ada Anies-AHY dengan 29,1 persen. Kemudian ada Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa hanya 11,8 persen.
Baca Juga: Di Era Digital Gini, Kok Kampanye Tatap Muka Masih Diperlukan?
Selanjutnya di simulasi keempat yakni Ganjar-Prabowo mendapat 45,3 persen. Lalu Anies dengan Ridwan Kamil yakni 32,6 persen dan Puan Maharani-Andika Perkasa hanya 2,4 persen.
Untuk diketahui, survei Charta Politika ini diselenggarakan pada 8-16 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.
Survei menggunakan metode wawancara tatap muka, dan sebaran responden mencapai 34 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Dengan metode sampling menggunakan multistage random sampling, survei ini melibatkan 1.220 responden. Sementara, margin of error dengan ukuran sampel tersebut adalah sebesar 2,82 persen.
