Kritisi Kebijakan Anies Baswedan, Politisi PSI: Jangan Batasi Transportasi!

- Rabu, 18 Maret 2020 | 18:57 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (INDOZONE/Murti Ali)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (INDOZONE/Murti Ali)

Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi A dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, menilai kebijakan dan upaya pencegahan penularan virus corona (Covid-19) yang dilakukan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan, sudah baik. 

"Konsepnya sudah tepat melakukan social distancing," kata William ketika dihubungi Indozone, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Menurut William, selain social distancing atau jarak sosial itu yang pandang baik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga melakukan kesalahan yang fatal dalam pengaturan layanan transportasi publik. Meskipun saat ini sudah dikembalikan kepada format semula.

"Yang salah besar kemarin mengurangi armada Transjakarta. Akibatnya (penumpang) numpuk di halte. Virus malah nyebar di halte," ungkapnya.

Meskipun layanan transportasi publik sudah kembali ke semula, politisi muda PSI ini menekan agar Gubernur DKI Jakarta, Anies tidak melakukan pembatasan armada lagi, baik Transjakarta, MRT, dan LRT.

"Yang harus diperbaiki sekarang jangan sampai ada pembatasan transportasi umum," harapnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, beberapa waktu lalu mengatakan potensi penularan virus corona (Covid-19) sangat tinggi jika tidak menerapkan social distancing atau jarak sosial dalam keseharian. Sebab, virus bisa menular dari satu orang ke orang lainnya.

"Kita sudah saksikan di berbagai negara, ketika tidak ada keseriusan, kedisiplinan di dalam melakukan social distancing, potensi penularan itu sangat besar," kata Anies dalam konferensi pers di Gedung Balai Kota Jakarta, Senin malam (16/3/2020).

Menurut Anies, langkah pihaknya memberlakukan layanan transportasi publik dengan frekuensi rendah sejak Senin (16/3/2020) pagi bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19, meskipun imbasnya terjadi penumpukan dan kepadatan penumpang di halte atau tempat tunggu lainnya. 

Kendati demikian, kebijakan ini sudah kembali seperti semula pada hari-hari biasa dengan frekuensi angkut penumpang yang tinggi.

"Ini bukan bukan soal menjalankan aturan, ini soal melindungi diri sendiri, melindungi orang lain, dan melindungi seluruh masyarakat," ujarnya.

"Initinya adalah bahwa kita melaksanakan sebuah social distancing, dan kita akan melakukan frekuensi normal," tambah dia.

Artikel Menarik Lainnya:

 

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X