Malam pergantian tahun tinggal hitungan jam. Biasanya, hal ini dirayakan dengan pesta kembang api, pagelaran musik atau pertunjukkan lainnya.
Namun, semua pihak diminta untuk tetap waspada. Perayaan pergantian tahun dinilai rawan disusupi pihak tak bertanggung jawab.
Pengamat Intelejen dan Keamanan Negara, Stanislaus Riyatna menyebut, aksi teror mungkin saja dilakukan untuk membuat kekacauan di tengah keramaian pesta tahun baru.
"Kalau situasi tahun baru seperti ini, kerawanannya cukup tinggi. Kerawanannya itu karena adanya celah-celah yang bisa dimanfaatkan untuk membuat ancaman," ujar Stanislaus kepada Indozone, Selasa (31/12).
Dia memberikan contoh penjagaan yang berkurang dan juga banyaknya kerumuman massa dengan aktifitas yang sangat ramai ini, diyakini memudahkan orang untuk melakukan aksi teror.
"Nah, ancaman yang biasanya muncul di malam tahun baru ini selain kriminalitas biasa itu adalah teroris," tuturnya.
Stanislaus juga berkaca pada kasus terorisme yang terjadi di Nigeria dan Medan beberapa waktu lalu. Kejadian berlangsung saat adanya kegiatan yang melibatkan orang banyak. Hal tersebut juga bisa saja terjadi pada malam pergantian tahun.
Stanislaus juga mengingatkan anggota polisi untuk lebih waspada. Pasalnya, dia menyakini aparat Koprs Bhayangkara bakal jadi sasaran.
"Ini yang patut diwaspadai adalah seperti pos-pos polisi yang ada di daerah, atau petugas-petugas polisi yang berjalan sendirian di malam hari. Ini juga harus diwaspadai," pungkasnya.
