Mau Jadikan Rektor Asing Pimpin PTN, Menteri Nasir Ngaku Dibully

- Kamis, 1 Agustus 2019 | 13:41 WIB
Menristek Dikti Nasir/setkab.go,id
Menristek Dikti Nasir/setkab.go,id

Rencana pengangkatan rektor asing untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, diklaim Kementeran Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) sebagai cara kolaborasi dengan PT luar negeri. 

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengakui, selama beberapa pekan ini, dirinya dibully atas rencana penempatan rektor asing. Padahal, tanpa kerja sama dengan PT yang sudah kelas dunia, sangat tidak mungkin PTN masuk jajaran dunia. 

Wacana menggunakan jasa rektor dari luar negeri, lanjut ia, sudah ada sejak 2016. Namun, selalu ada penolakan yang sangat luar biasa. "PT di seluruh dunia ini berkolaborasi sudah biasa. Rektor asing sudah biasa," katanya.

Ia menyebut, sejumlah negara seperti Singapura, Hongkong, serta Norwegia juga memilih rektor asing untuk meningkatkan kualitas perguruan tingginya. "Beri kesempatan rektor asing, jangan ditutup," katanya. 

Sebelumnya, Nasir mengatakan, pemerintah menargetkan pada 2020 sudah ada perguruan tinggi yang dipimpin rektor terbaik dari luar negeri dan pada 2024 jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi lima PTN.

PTN yang dipimpin rektor asing, bisa menjadi ranking 200 besar dunia dan berikutnya 150 besar dunia. "Setelah ini 100 besar dunia. Harus seperti itu. Kita tidak bisa targetnya item per item,” katanya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X