Ketum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama M Nabil Haroen mengatakan bahwa lokasi pemakaman KH Maimun Zubair (Mbah Moen) belum dipastikan. Namun, ada dua tempat yang bisa dijadikan pilihan.
"Plan A: Almarhum nanti setelah shalat dhuhur Masjidil Haram akan dishalati dan dimakamkan di Maqom Ma'la dekat dengan Sayyidah Khadijah Al Kubro RA," kata Nabil dilansir dari Antara.
Tempat ini dipilih karena merupakan tempat guru almarhum, yaitu Sayyid Alawi al Maliki dan Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki dimakamkan. Lokasi pemakaman itu juga dekat dengan makam Habib Salim As Syathiri.
Untuk rencana B, jenazah Mbah Moen akan dibawa pulang ke Indonesia. Namun, kemungkinan besar almarhum akan disemayamkan di Kantor Urusan Haji Indonesia, Daerah Kerja (Daker) Mekkah.
“Sekarang jenazah di Rumah Sakit An Noer untuk menunggu penyelesaian administratif. Mudah-mudahan sebelum jenazah dimandikan jenazah bisa disemayamkan di Kantor Daker Mekkah. Masih terus kami upayakan,” kata Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin di RS An Noer Mekkah, Selasa.
Informasi dari pihak keluarga dan kerabat juga menyebutkan bahwa kemungkinan besar Mbah Moen akan dimakamkan di Mekkah dengan pertimbangan beragam dan dianggap lebih baik. “Saya ingin mengajak kita semua umat Islam Indonesia untuk mengikhlaskan kepergian beliau,” katanya.
Mbah Moen selaku politisi senior Partai Persatuan Pembangunan dan Mustasyar PBNU meninggal pada Selasa pukul 04.17 waktu setempat di Kota Suci Mekkah Al Mukarromah, Arab Saudi.
Almarhum Mbah Moen merupakan salah satu tokoh yang mendapatkan undangan khusus dari Kerajaan Arab Saudi untuk berhaji di luar kuota setiap tahun.
Detik detik jenazah Mbah Moen di bawa ke mobil . Ya allah Mbah Moen???????????????????????? #indonesiaberduka pic.twitter.com/rPs1Xgr6UF
— Iwan Chan (@iwanchan_) August 6, 2019