Tercatat Sepanjang Sejarah, Inilah 6 Bencana Nuklir Paling Dahsyat

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 14:00 WIB
photo/lancasteronline.com
photo/lancasteronline.com

Pada Maret 2011, terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo yang diikuti dengan peristiwa tsunami di Jepang. Ternyata, baik gempa bumi maupun tsunami menyebabkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Fukushima, Jepang terkena dampaknya yaitu kerusakan di bagian ujungnya. Hal ini juga yang menimbulkan kebocoran nuklir.

Menurut Badan Energi Atom Internasional, bencana nuklir adalah suatu peristiwa yang memberi dampak serius pada orang-orang, lingkungan, atau fasilitas di sekitar lokasi kejadian.

Saat ini terdapat 450 reaktor nuklir di seluruh dunia yang biasa digunakan pada PLTN. Kendati terjadi kecelakaan, reaktor nuklir itulah yang akan melepaskan sebagian besar radioaktif berbahaya.

Bicara soal bencana nuklir, berikut dirangkum Indozone dari berbagai sumber, Kamis (8/8), inilah 6 bencana nuklir paling dahsyat yang pernah terjadi sepanjang sejarah:

1. Kyshtym - Uni Soviet (1957)

-
photo/id.rbth.com

Pada tanggal 29 September 1957 di Mayak, Rusia (dulu Uni Soviet), terjadi ledakan nuklir pada limbah radioaktif kering akibat sistem pendingin di salah satu tangki rusak dan tidak bisa diperbaiki. Inilah yang menyebabkan ledakan berisi amonium nitrat dan asetat dengan kekuatan sekitar 70-100 TNT. Akibat kejadian ini, pemerintah mengungsikan sebanyak 10.000 orang di sekitaran reaktor dan diperkirakan sekitar 200 orang meninggal dunia karena kanker dari paparan radiasi itu.

2. Three Miles Island - Amerika Serikat (1979)

-
photo/lancasteronline.com

Pada 28 Maret 1979, terjadi kecelakaan nuklir parsial di Pulau Three Mile, Amerika Serikat. Kecelakan ini dikarenakan ada masalah pada katup sistem air pendingin reaktor dan human-error dari operator yang saat itu bertugas. Bencana nuklir ini menjadi yang terburuk sepanjang sejarah Amerika. Meski tidak ada korban jiwa, namun ada satu orang di luar lingkungan reaktor yang terkena radiasi. Untuk membersihkan bekas ledakan itu, pemerintah menghabiskan biaya hingga 1 miliar dolar AS.

3. Chernobyl - Ukraina (1986)

-
photo/Wikipedia

Sekitar 56 kematian yang terjadi akibat bencana nuklir di Ukraina (dulu Uni Soviet), 47 orang di antaranya adalah pekerja reaktor nuklir dan 9 lainnya anak-anak yang mengidap kanker thyroid. Peristiwa ini terjadi pada 26 April 1986. Kabarnya, ada ribuan orang meninggal akibat efek radiasi jangka panjang Chernobyl. Namun, Uni Soviet saat itu menutupi jumlah korban sebenarnya.

4. Goiania, Brasil (1987)

-
photo/tecmundo.com.br

Bencana ini terjadi di Institusi Radioteraphy yang sudah ditutup di Brasil. Peristiwa ini diawali dari kelalaian pihak keamanan, sehingga dua orang pemulung berhasil masuk dan menemukan sebuah teletherapy unit. Melihat benda itu, mereka pun mengambilnya untuk dijual sebagai barang bekas.

Si penjual barang bekas pun menerima barang itu dan berusaha membuka kapsul radioaktif di dalam benda itu, maka memancarlah sinar berwarna biru yang sebenarnya adalah debu radioaktif. Mereka membawa benda itu ke mana-mana dan menulari orang lain.

Salah satu adik pemilik penjual barang bekas itu kemudian melumuri debu biru radioaktif ke perutnya dan membentuk tanda salib. Sisanya, ia jadikan mainan untuk anak dan ternak-ternaknya. Sejak muncul debu biru itu, ada banyak orang yang sakit. Akibat kejadian itu, 4 orang dari keluarga si penjual barang bekas meninggal dunia.  Kemudian, sekitar 130.000 orang mengalami radiasi ringan, 250 orang di antaranya masih membawa debu radioaktif dan 20 lainnya mengalami sakit.

5. Tokaimura - Jepang (1999)

-

photo/Kyodo

Kejadian ini terjadi pada 30 September 1999, akibat kekurangtahuan cara menangani uranium. Karena kesalahan prosedur penanganan, terjadi reaksi nuklir yang menyebabkan radiasi tersebar di mana-mana. Diketahui, dua dari tiga orang pekerja meninggal dunia, sekitar 100 orang dirawat di rumah sakit, 161 orang dalam radius 300 meter dari lokasi kejadian harus diungsikan.

6. Fukushima - Jepang (2011)

-
photo/Wikipedia

Gempa bumi berkekuatan 8,9 skala Richter mengguncang kota Fukushima, Jepang, pada 11 Maret 2011. Gempa ini menyebabkan kerusakan pada reaktor nuklir. Tiga dari enam reaktor itu pun meledak dan melepaskan bahan radioaktif. Sejak saat itu, insiden nuklir ini menjadi yang terbesar dalam sejarah. Meski tidak ada korban jiwa, diketahui sekitar 300.000 orang harus dievakuasi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X