Dirut Garuda Indonesia: Kami Rugi karena Virus Corona!

- Minggu, 8 Maret 2020 | 13:31 WIB
Penyemprotan cairan khusus pada armada Garuda Indonesia (kiri). (Instagram/@garuda.indonesia) / Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Penyemprotan cairan khusus pada armada Garuda Indonesia (kiri). (Instagram/@garuda.indonesia) / Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengakui bahwa mewabahnya virus corona (Covid-19) di dunia turut berdampak pada Garuda Indonesia. Maskapai milik pemerintah ini ikut mengalami kerugian karena virus tersebut.

Menurut Irfan, salah satu kerugian karena virus corona tersebut yakni ditutupnya penerbangan ke beberapa negara pandemic, termasuk juga kerugian karena banyak orang yang memilih menunda bepergian, yang mana hal itu kemudian menyebabkan utilisasi pesawat menjadi turun. 

"Kalau ditanya ada penurunan pendapatan, sudah pasti, ada kerugian juga sudah pasti, tapi saya selalu bilang kan kita Direksi ini diminta jadi pemimpin manajemen untuk cari cara, apapun yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal ini," ujar Irfan, ditemui seusai menghadiri Milad ke 37 Patuna Travel di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Lanjut Irfan, salah satu strategi yang dilakukan Garuda Indonesia untuk menekan nilai kerugian yaitu dengan mengalihkan pesawat-pesawat besar yang sedianya terbang ke tujuan internasional, maka saat ini dialihkan untuk tujuan domestik rute-rute yang gemuk. 

"Beberapa pesawat-pesawat besar kita alihkan ke destinasi yang masih domestik yang masih banyak dipakai. Terus kita ada rencana untuk bawa ke Denpasar. Masih rencana memang, tapi kita lagi finalisasi. Kayak dari Brisbane ke Denpasar, dari Dili ke Denpasar atau Surabaya, kemudian India ke Mumbai atau Delhi," jelasnya. 

Sementara itu, terkait wisatawan domestik dan kaitannya dengan diskon atau insentif pariwisata yang diberikan apakah berpengaruh dalam mendongkrak kinerja maskapai atau tidak, Irfan mengaku belum tahu dan belum memperhitungkan hal tersebut. 

"Kita lagi lihat nih, karena orang Indonesia kan rata-rata weekend traveler. Kita masih lihat, paling besok kita dapat laporan apakah ada peningkatan atau stabil. Atau mestinya turun karena didukung oleh pemerintah jadi stabil, atau sebenarnya tidak ada impact-nya. Tapi sepertinya sih ada impact-nya (karena virus corona)," pungkas Irfan.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X