Akibat Pandemi Corona, Pariwisata Global Diprediksi Baru Pulih pada 2023

- Senin, 4 Mei 2020 | 16:57 WIB
Ilustrasi panggung pertunjukkan di Walt Disney World's new Fantasyland, Florida. (REUTERS/Scott)
Ilustrasi panggung pertunjukkan di Walt Disney World's new Fantasyland, Florida. (REUTERS/Scott)

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang hancur akibat dari merebaknya wabah virus corona (Covid-19). Hampir seluruh pariwisata di belahan dunia benar-benar terpuruk, padahal enam bulan lalu merayakan tahun tersukses dalam industrinya.

Tourism Economics, sebuah perusahaan data dan konsultasi, memprediksi permintaan perjalanan wisata secara global baru akan pulih normal hingga tahun 2023.

Kalau akhirnya wisatawan kembali ingin bepergian, mereka akan menghadapi perubahan yang berupa mempertahankan jarak sosial dan langkah-langkah lain untuk menghilangkan ketakutan terhadap Covid-19, penyakit yang telah membunuh lebih dari 244.000 orang di seluruh dunia dan menjangkiti jutaan lainnya.

"Diperlukan waktu untuk menghilangkan ketakutan dari hati tiap orang, dan juga dari segi perekonomian," kata Mahmoud Hadhoud, pendiri Egypt Knight Tours, sebuah tur wisata Mesir seperti dikutip dari VOA, Senin (4/5/2020).

Semua industri perhotelan seperti Hilton, Marriott dan Airbnb pekan lalu mengumumkan peningkatan prosedur pembersihan di seluruh dunia agar menenangkan pikiran pelancong. Hadhoud menghapus wisata kapal pesiar dan naik balon udara di Mesir dari paket-paketnya dan menggantinya dengan tur ke gurun barat Mesir yang luas, dimana para pelancong dapat menjaga jarak satu sama lain.

Di Amerika, taman hiburan Universal Studios di Orlando, Florida, beberapa tim sedang menyusun skenario, termasuk memperluas lebih banyak ruang antara pengendara di roller coaster, kata John Sprouls, kepala petugas administrasi resor, dalam acara pertemuan virtual baru-baru ini untuk para pejabat pariwisata.

CEO Wynn Resorts, Matt Maddox mengatakan, perusahaan perhotelan dan casinonya bisa membersihkan dadu sebelum tiap kali penggunaanya, menempatkan lebih sedikit kursi di meja judi blackjack dan mesin slot yang kini sepi, di kasino-kasino di Las Vegas, Boston dan Makau.

"Di negara bagian Texas, kabupaten-kabupaten dimana tercatat kurang dari lima kasus Covid-19 aktif dapat membuka kembali bisnisnya dengan kapasitas 50%, tetapi sebagian besar warga Texas yang tinggal di tempat-tempat yang masih banyak jumlah penularannya, pembukaan bisnis di sana dibatasi hingga 25%," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X