Kepergian BJ Habibie bukan hanya meninggalkan duka cita, tetapi juga meninggalkan banyak kenangan dalam benak masyarakat Indonesia.
Bukan hanya terkenal sebagai sosok jenius dan Bapak Teknologi Indonesia, BJ Habibie pun terkenal romantis seperti yang tergambar dalam film-filmnya.
Kisah cinta Presiden ke-3 RI Baharuddin Jusuf Habibie bersama istrinya, Hasri Ainun Habibie telah diabadikan dalam bentuk novel dan film.
Habibie merupakan sosok pemikir dan serius, namun bisa berubah lembut dan pujangga saat membicarakan tentang Ainun, sosok yang dicintainya.
Habibie sudah mengenal Ainun sejak di bangku sekolah, keduanya kerap dijodohkan karena dikenal sebagai murid yang pintar.
Alih-alih tersipu malu atau mendekat, Habibie remaja justru kerap meledek Ainun dengan sebutan gula Jawa.
Setelah menyelesaikan pendidikan dari Jerman, Rudi, panggilan muda Habibie singgah ke kediaman keluarga Besari. Kedua keluarga ini disebut-sebut memiliki hubungan baik.
Lama tidak berjumpa, Habibie muda kala itu langsung terpesona pada Ainun. Terlebih, ketika Habibie mengetahui Ainun kala itu menempuh pendidikan dokter.
Habibie muda pun menikahi Ainun, pujaan hatinya pada 12 Mei 1962. Kala itu, Ainun disebut-sebut bak primadona yang disukai banyak pria dari berbagai status sosial.
Setelah menikah, Ainun diboyong ke Jerman mengikuti Habibie, yang menyelesaikan pendidikan doktoral di Jerman. Ainun pun sempat menjadi dokter di Jerman.
Ainun terus setia mendampingi Habibie hingga menjadi Presiden ketiga Indonesia. Namun, di akhir hayatnya, Ainun mengidap kanker ovarium dan meninggal pada 22 Mei 2010.
Kepergian Ainun merupakan pukulan terberat untuk BJ Habibie, beliau pun setia pergi ke makam Ainun setiap hari hingga hari ke 100.
Malam ini (11/9) giliran Habibie menutup mata dan menyusul kepergian Ainun. Selamat jalan, Eyang.
