Gelaran ajang balapan mobil listrik atau Formula E di Jakarta bakal digelar pada 6 Juni 2020. Pemilihan tanggal tersebut tidaklah sembarang, akan tetapi punya makna dan latar belakang historis.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang juga menjabat Chairman Organising Committee (OC) Jakarta E-Prix, Dwi Wahyu Daryoto, mengungkapkan, pihaknya punya alasan memilih waktu pelaksanaan Formula E kali pertama di Jakarta dan Indonesia. Sehingga tanggal tersebut sangat berarti.
"Sebetulnya dalam perspektif kita, kalau kita melihat ke sejarah, 6 Juni lahirnya Bung Karno (Soekarno), yang mana presiden pertama Indonesia dan punya ide mengenai Monas ini," kata Dwi dalam sebuah acara di Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Dwi mengatakan, dalam menentukan tanggal tersebut, pihaknya selalu melakukan diskusi yang serius hingga akhirnya disepakati. Selain itu, tanggal tersebut juga pernah digunakan pada ajang balapan yang sama di Berlin, Jerman, yang punya nilai historis tersendiri.
"Kenapa 6 Juni 2020, ini kita diskusinya cukup kuat, cukup intensif kenapa kita sampai mendapatkan 6 Juni 2020. Ini memang dari awal kita sudah pilih," ungkapnya.
Dia menyampaikan, hingga saat ini pihaknya bersama tim Formula E terus bekerja menyiapkan segala sesuatunya jelang balapan digelar. Termasuk soal lintasan sirkuit yang belum lama ini menyita perhatian karena area kawasan Monum Nasional (Monas) tak mendapat izin dari pemerintah pusat.
Kendati demikian, sejalan dengan perjakan waktu akhirnya pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara sudah beri izin pemakaian area Monas.
"Kalau dari izin kita memang sudah menerima dari Dinas Kebudayaan (DKI Jakarta), jadi memang sudah diizinkan area kawasan Medan Merdeka. Plus surat rekomendasi dari komisi pengarah pembangunan kawasan Medan Merdeka, itu yang kita gunakan," tuturnya.
Sedianya, balapan Formula E atau Jakarta E-Prix bakal digelar pada Juni 6 Juni 2020 atau tepat empat bulan ke depan. Pihaknya penyelenggara pun yakin dan optimistis akan bisa menyiapkan infrastrukturnya tepat waktu.
