Indonesia Bebaskan Fintech Berkembang

- Senin, 23 September 2019 | 13:28 WIB
Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta, Senin (23/9/2019). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta, Senin (23/9/2019). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)

Masyarakat di luar Pulau Jawa atau di luar Jakarta, masih sulit untuk mendapatkan akses teknologi digital khususnya terkait layanan keuangan digital. Padahal, akses teknologi digital diyakini bakal membantu meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Kita ingin meyakinkan bahwa Indonesia adalah negara yang tidak mendiskriminasikan penggunaan fintech atau teknologi digital,” ujarnya dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta, Senin (23/9).

Pemerintah, kata ia, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak industri tentang memberikan pajak yang tidak memberatkan bagi masyarakat untuk menciptakan level playing field.

Ia mengakui, jika masih ada daerah yang tidak well-served terhadap teknologi digital, terutama daerah di luar Jawa. Pemerintah sedang terus berinvestasi pada pembangunan infrastruktur seperti tiga proyek Palapa Ring dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui anggaran pendidikan dan vokasi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, teknologi digital dapat meningkatkan inklusi keuangan dan inklusi ekonomi di Indonesia.

“Inklusi keuangan itu, masyarakat kita yang selama ini belum tersentuh dunia keuangan bisa tersentuh. Bagaimana ekonomi digital membantu UMKM sehingga bisa berinovasi khususnya melalui fintech,” ujarnya.

Bank Indonesia sedang bekerja sama dengan OJK dan Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) untuk mendorong para pelaku start up atau e-commerce agar bisa lebih mengembangkan usahanya sehingga terbentuk suatu ekosistem pengembangan ekonomi digital.

“Bagaimana digital bisa mendorong perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta peran fintech agar lebih banyak menyentuh masyarakat Indonesia yang belum tersentuh layanan bank. 

"Saya harap bisa melihat usaha membuka potensi fintech dan agen-agen mereka untuk bekerja bersama perbankan eksisting agar menyediakan pelayanan perbankan yang terjangkau,” katanya.

Hari ini, Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) menggelar Indonesia Fintech Summit & Expo 2019. Gelaran ini, menghadirkan berbagai perusahaan yang bergerak dalam fintech pinjaman online (fintech p2p lending), sistem pembayaran digital (digital payment), wealth management, inovasi keuangan digital (fintech pendukung pasar, market aggregator, dan lain-lain), insuretech dan fintech Syariah.

Pembukaan Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Ketua Otoritas Jasa Keuangan dan Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech). Acara ajang pelaku fintech di Indonesia melakukan berbagai sosialisasi pada masyarakat Indonesia.

Indonesia Fintech Expo 2019 diklaim sebagai komitmen industri fintech mendukung target tercapainya inklusi keuangan sebesar 75 persen di tahun 2019. Selain itu, berbagai solusi fintech yang ditawarkan, bisa memenuhi kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X