Karhutla Membuat Orang Utan Masuk ke Kebun Warga

- Rabu, 18 September 2019 | 11:31 WIB
Ilustrasi orang utan. (Antara/HO/COP Borneo-Ruweti Nurpiana)
Ilustrasi orang utan. (Antara/HO/COP Borneo-Ruweti Nurpiana)

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), menjadi ancaman bagi satwa liar, salah satunya orang utan.

Hewan bernama latin Pongo Pygmaeus itu masuk ke kebun warga untuk menyelamatkan diri sekaligus mencari makanan.

Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah mengatakan tim nya telah menerima dua laporan terkait kemunculan orangutan di lokasi berbeda di Kalteng.

"Kemarin kami langsung memeriksa lokasi tapi orangutan tidak terlihat," kata Muriansyah, di Sampit, Rabu (18/9).

Lebih lanjut ia menjelaskan, laporan pertama diterima dari seorang warga bernama Yayan pada Senin (16/9). Yayan melaporkan kemunculan orangutan berukuran besar di ruas jalan lingkar utara dekat gardu listrik Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang.

"Kawasan itu berupa semak belukar dan kebun kelapa sawit. Dari hasil pemeriksaan, tim hanya menemukan tiga sarang kelas 2. Diperkirakan orang utan tersebut berjenis kelamin jantan dan berjumlah satu ekor," katanya.

Sedangkan laporan kedua diterima pada Kamis (12/9), di ruas jalan lingkar utara arah Desa Kandan. Kawasan itu berupa semak, kebun karet dan kelapa sawit. Saat pemeriksaan, tim hanya menemukan dua sarang kelas 1 dan 2. Orangutan diperkirakan berjumlah satu ekor usia anak atau remaja.

"Di sekitar lokasi pengecekan, kami juga menemukan jejak satwa liar lainnya yang cukup besar. Diperkirakan, jejak beruang madu," kata Muriansyah.

Kebakaran yang masih terjadi dikhawatirkan akan membuat semakin banyak satwa yang masuk ke kebun warga. Tidak ada pilihan bagi satwa selain mengungsi ke tempat yang aman dari kebakaran lahan.

Muriansyah meminta masyarakat segera melaporkan jika melihat kemunculan satwa dilindungi seperti orangutan, beruang, bekantan dan lainnya.

"Kami mengimbau warga untuk tidak menangkap atau membunuh satwa tersebut," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X