Lebih dari selusin rudal ditembakkan oleh militer Iran ke dua pangkalan militer koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak, Rabu (8/1/2020) dinihari waktu setempat.
Serangan tersebut ditujukan sebagai balasan atas serangan drone yang menewaskan Komandan Pasukan Quds, Garda Pengawal Revolusi Iran Mayor Jenderal Qaseem Soleimani yang tewas dalam serangan drone Amerika Serikat di Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020) lalu.
Televisi Pemerintah Iran mengklaim, pihak militer telah meluncurkan 15 rudal ke dua pangkalan tersebut. Tidak ada satupun rudal yang dicegat pihak koalisi pimpinan Amerika Serikat. Bahkan, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengklaim, 80 tentara Amerika Serikat tewas dalam serangan tersebut.
Pihak Amerika Serikat belum mengonfirmasi kabar tewasnya prajurit mereka. Namun, melansir Reuters, Rabu (8/1/2020), Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) membenarkan serangan tersebut.
"Serangan itu dilakukan sekitar pukul 1.30 pagi waktu setempat. Lebih dari selusin rudal balistik ditembakkan terhadap pasukan pimpinan Amerika Serikat di Irak. Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran," ujar Juru Bicara Pentagon Jonathan Hoffman.
Untuk diketahui, serangan juga dilakukan hanya beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengumumkan, Amerika Serikat bersiap untuk balas dendam yang kemungkinan akan dilakukan Iran. Pemerintah Iran pun disebut telah menyiagakan pasukan rudalnya.
