Soroti Gas Mahal, Jokowi: Saya Mau Ngomong Kasar tapi Nggak Jadi

- Senin, 6 Januari 2020 | 17:52 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (photo/ANTARA/Puspa Perwitasari)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (photo/ANTARA/Puspa Perwitasari)

Menyoroti harga gas yang mahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut gas merupakan modal pembangunan industri nasional. Hal ini disampaikannya saat menggelar rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, pada Senin (6/1/2020).

"Saya sudah beberapa kali kita berbicara mengenai ini, tetapi sampai detik ini kita belum bisa menyelesaikan mengenai harga gas kita yang mahal," kata Jokowi.

Dalam penjelasannya itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan gas tidak semata-mata sebagai komoditas. Gas juga menjadi modal pembangunan industri. Ia pun meminta jajarannya mengkalkulasikan harga gas supaya kompetitif agar produk dalam negeri tidak kalah saing.

"Karena itu saya minta soal harga gas betul-betul dihitung dikalkulasi agar lebih kompetitif," ujar Jokowi.

Selain itu, Presiden Jokowi menganggap mahalnya harga justru melindungi mafia gas. Ia pun menegaskan pemerintah harus memutuskan strategi untuk menekan harga gas tersebut.

"Kalau tidak segera diputuskan ya akan gini terus. Pilihannya kan hanya dua, melindungi industri atau melindungi pemain gas. Saya tadi mau ngomong yang kasar tapi nggak jadi," tegasnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X