Kabut Asap Kebakaran Hutan Sumatera, 'Tiba' di Singapura

- Rabu, 18 September 2019 | 14:58 WIB
Kabut asap di Singapura membuat kualitas udara berstatus tidak sehat. (Reuters/Feline Lim)
Kabut asap di Singapura membuat kualitas udara berstatus tidak sehat. (Reuters/Feline Lim)

Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, kualitas udara di Singapura berstatus tidak sehat. Dilansir Star Online, Rabu (18/9), kondisi tersebut diungkapkan The National Environment Agency Singapura.

Kondisi itu diduga lantaran kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera, Indonesia, yang terbawa angin ke Singapura.

"Angin membawa kabut asap ke Singapura. Kabut asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Tengah dan Selatan," tulis The National Environment Agency Singapura dalam keterangannya yang dilansir Star Online.

Sebelumnya, prakirawan cuaca memperingatkan kondisi kabut asap ini akan bertahan selama berhari-hari. Karena kondisi angin akan terus bertiup ke Singapura dari tenggara atau selatan.

Namun, pada Minggu (22/9), kondisi angin mulai bertiup dari tenggara dan itu akan membantu mengurangi kabut asap di wilayah Singapura.

Sementara itu, kekhawatiran akan kabut asap tetap membayangi penyelenggaraan balap mobil Formula 1 Grand Prix Singapura. Seri balapan ke-15 ini rencananya akan digelar di Marina Bay Street Circuit pada 20-22 September mendatang.

"Kami tengah membahas langkah yang akan diambil untuk balapan akhir pekan ini. Rencananya akan diformulasikan, disempurnakan bersama semua pihak. GP Singapura akan bekerja sama dengan agensi terkait, sebelum membuat keputusan kolektif," jelas panita GP Singapura seperti dikutip dari First Post.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X