Dampak Kemarau, 90 Persen Lahan di Desa Bantul Tidak Dapat Ditanam

- Selasa, 3 September 2019 | 10:43 WIB
ANTARA/Herry Sidik
ANTARA/Herry Sidik

Musim kemarau tahun ini memberi dampak buruk pada lahan pertanian seluas 2.000 hektare di Desa Munthuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akibat kekeringan, hampir 90 persen dari total lahan di wilayah setempat tidak dapat ditanami tanaman.

"Kalau daerah sini itu kebanyakan lahannya kering, bahkan hampir 90 persen lahan yang ada tahun ini tidak panen. Itu yang musim tanam tahap kedua ini ya," kata Kelik Subagyo selaku Kepala Desa Munthuk Dlingo di Bantul, Selasa (3/9).

Total lahan pertanian 2.000 hektare tersebut tersebar di beberapa pedukuhan se-Desa Munthuk seperti Seropan, Tangkil, Gunung Cilik dan Karangasem. Namun karena musim kemarau, hanya seluas 200 hektare atau 10 persen saja yang bisa ditanam, itu pun hasil panennya kurang maksimal.

"Biasanya hasil panen paling melimpah itu setelah hujan agak kering beberapa bulan lalu, tapi sekarang banyak yang tidak dapat panen, bahkan ada yang kering di tengah jalan, hanya sekitar 200-an hektare itu yang bisa ditanami," katanya.

Menurut dia, lahan yang tidak bisa ditanam itu dikarenakan daerah sekitarnya tidak terdapat sumber air, melainkan daerah tadah hujan. Berbeda dengan daerah yang ada mata air yang dikelola masyarakat untuk kepentingan pengairan maupun kebutuhan lain.

"Yang bisa itu hanya yang ada sumber airnya yang muncul ke permukaan, kalau (daerah) yang lain cuma tadah hujan, sehingga enggak bisa. Kalau enggak ada air hujan, petani kita tidak bisa panen. Bisa panen, tapi hanya satu kali padi saat hujan," ujarnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X