Terungkap! Bupati Ganteng AGM Diduga Ingin Jadi Balon DKI Jakarta: Omongan Bisa Jadi Doa

- Minggu, 4 Juli 2021 | 10:34 WIB
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud. (Instagram)
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud. (Instagram)

Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud (AGM) ternyata pernah membuat gambar di mana dirinya menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

"Nyok Kite Bangun Jakarte," begitu tulisan pada gambar tersebut.

Gambar itu ia unggah pada 9 Februari 2016 dan kembali ia unggah di Instagram-nya pada 10 Februari 2021.

Ia mengaku, mengunggah gambar itu sebagai keisengan belaka. Namun ia tak memungkiri bahwa omongan bisa jadi doa.

"Ingat ini hanya bisa tersenyum dan bersyukur atas apa yang diberikan kepada saya. Karna saat itu memosting ini bagian Dari Hoby saja. Terkadang omongan itu bisa menjadi Doa, jadi jagalah ucapanmu. Selamat sholat malam kawan jangan lupa sholat subuh Kawan bagi saudara saudari yang sekeyakinan," katanya.

-
Postingan AGM di Instagram.

AGM sendiri berkal-kali menuai sorotan publik. Beberapa waktu lalu, ia disorot karena diduga membeli Pulau Malamber di Kepulauan Balabalagan (Kepulauan Balabalakang) di Selat Makassar, sekitar 4 jam dari  tenggara Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pulau Malamber bersama Kepulauan Balabalagan, secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Pulau seluas 1,4 hektare yang berpasir putih dan berhutan hijau rapat itu, dengan keindahan alam yang mempesona, disebutkan dijual oleh seorang oknum warga seharga Rp2 miliar kepada AGM. 

Oknum warga bernama Rajab itu pun disebut-sebut sudah menerima uang muka sebesar Rp200 juta dari AGM, demikian disiarkan ANTARA.

-
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud. (Instagram)

Namun, kabar tersebut dibantah AGM melalui kuasa hukumnya, Agus Amri.

"Jadi mewakili Abdul Gafur Mas’ud atau AGM, baik secara pribadi maupun dalam kapasitas beliau sebagai Bupati Penajam Paser Utara, kami menyampaikan bantahan bahwa tidak benar AGM membeli Pulau Malamber tersebut," ujar Agus Amri.

Malah, kata Amri, AGM sama sekali tidak mengetahui perihal jual beli pulau tersebut.

"Kami tidak bisa berkomentar tentang transaksi tersebut, karena bukan pihak kami yang melakukan transaksi. Jadi kami tidak bisa menjelaskan terkait asal usul transaksi atau dari informasi yang beredar ada uang muka jual beli pulau itu sebesar Rp200 juta," kata Agus Amri.

Agus Amri menyampaikan bahwa AGM sangat terganggu dengan pemberitaan tersebut. Penyebutan nama dan jabatan AGM secara terang-terangan dalam berbagai pemberitaan juga disesali Amri, terutama yang hanya memuat pernyataan Camat Balagbalagan, Juara, tentang ihwal penjualan pulau itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X