Letjen Dudung Bicara soal Agama, PPP: Maksudnya Baik, Tapi Ada yang Tidak Pas

- Kamis, 16 September 2021 | 11:43 WIB
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memimpin Apel (ANTARA/HO-Penerangan Kodam Jaya)
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memimpin Apel (ANTARA/HO-Penerangan Kodam Jaya)

Lontaran kalimat soal 'Semua agama benar di mata Tuhan' oleh Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menuai berbagai respons dari berbagai kalangan. Hanya saja PPP memiliki pandangannya tersendiri perihal pernyataan Dudung.

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menuturkan pernyataan Letjen Dudung pastinya baik dari segi maksud ataupun tujuan. Namun ada yang tidak pas dari segi konten ataupun artikulasi penyampaiannya.

"Pernyataan Letjen Dudung baik dari segi maksud/tujuan, tapi ada yang tidak pas dari segi konten atau artikulasi," kata Arsul kepada wartawan Kamis (16/9/2021).

Baca Juga: Pangkostrad Ingin Prajurit Bijak Bermain Medsos: Hindari Fanatik Berlebihan Terhadap Agama

Hanya saja dia melihat ada juga sisi baiknya dari pernyataan Dudung perihal semua agama benar di mata Tuhan. Di mana ia mengajak masyarakat untuk membangun toleransi dan persatuan. Sehingga dengan perbedaan agama kemudian tidak membuat masyarakat menjadi terpecah.

"Sisi baiknya adalah bahwa Pangkostrad mengajak masyarakat untuk membangun toleransi dan persatuan, serta mengingatkan agar jangan karena perbedaan agama kemudian kita terpecah belah," tegasnya.

Anggota Komisi III DPR RI ini turut menyampaaikan dari sisi lain yang dianggapnya tidak pas terkait pernyataan Letjen Dudung ini. Terutama pada diksi semua agama benar yang kemudian mengapa menjadi kontroversi di sejumlah ormas dan tokoh Islam.

"Sisi tidak pasnya dan wajar kalau sejumlah ormas dan tokoh Islam melakukan koreksi adalah terkait dengan sebagian isi atau artikulasi yang menyatakan semua agama benar dan fanatik berlebihan. Diksi semua agama benar itu hal yang tidak pas karena akan selalu menimbulkan kontroversi," ujar Arsul.

Arsul menyarankan untuk Dudung dapat menyampaikannya lebih bijak sehingga tidaka menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Seperti misalnya mengganti diksi dengan ungkapan bahwa semua agama mengajarkan kebenaran kepada umatnya sesuai keyakinan dan tata caranya masing-masing.

"Karena semuanya mengajak kepada kebenaran maka ketika masing-masing berbeda dalam menuju kebenaran, jangan menjadikan kemudian kita ini terpecah belah dan bertindak yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," tutup Arsul.

Sebelumnya, Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Batalyon Zeni Tempur 9/Kostrad, Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya, Dudung memberikan beberapa arahan kepada prajurit salah satunya untuk tak terlalu fanatik dengan suatu agama tertentu.

"Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang bersifat berlebihan terhadap suatu agama. Karena, semua agama itu benar di mata Tuhan," kata Dudung.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X