Pemerintah Bersiap Pensiunkan PLTU

- Kamis, 18 November 2021 | 14:57 WIB
Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Kompas 100 CEO Forum ke-12 secara daring, Kamis (18/11/2021). (ANTARA/Kuntum Riswan)
Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Kompas 100 CEO Forum ke-12 secara daring, Kamis (18/11/2021). (ANTARA/Kuntum Riswan)

Pemerintah menyiapkan peta jalan transisi energi menuju net zero emisi, sebagai tindak lanjut Conference of the Parties ke-26  (COP26) di Glasglow, Skotlandia. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu bagian yang akan dilakukan adalah mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), yang sebagian besar digerakkan oleh batu bara 

Transisi energi menjadi salah salah satu yang akan djadikan pilot project atau light house. Kita harus siapkan paket bagaimana me-retire-kan PLTU,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis (18/11/21).

Nantinya Indonesia akan membawa transisi energi ini sebagai pilot project saat memimpin Presidensi G-20. Adapun upaya mempensiunkan PLTU, kata Airlangga, membutuhkan remunerasi premium, yang saat ini dibahas dengan Asian Development Bank (ADB). 

“Dimana case PLTU di-retire dan funding masuk menggantikan Internal Rate of Return (IRR) sisanya. Karena kalau usia tinggal berapa, retire minimal berapa, kalau di funding maka dipakai untuk investasi renewable dan diharapkan Indonesia bisa buat prototipe” ujar Airlangga.

Jika prototipe tersebut berhasil, lanjutnya, maka akan dilanjutkan dengan replikasi menjadi model suistainable payment khususnya untuk transisi energi.

Airlangga menjelaskan bahwa input utama dari daya saing ekonomi Indonesia adalah energi. Adapun selama ini, beban dasar energy mix Indonesia disediakan oleh PLTU. 

Saat PLTU dipensiunkan, beban dasar tersebut akan disediakan hydro power. Namun Airlangga mengatakan, pemerintah belum dapat membangung hydro power itu dalam kondisi dekat, terutama untuk menyediakan kebutuhan di Pulau Jawa yang memiliki kebutuhan paling tinggi di Indonesia,

Demand terbesar di Jawa. Kalau kita bangun hydro power di Kalimantan Utara atau Mambaro, jauh dari Jawa. Sehingga yang perlu dilakukan harus membuat penyangga untuk itu, yang salah satunya membangun jaringan transmis,” jelas dia.

Indonesia melakukan langkah berani untuk mencapai target netral karbon 2060, yang salah satunya dilakukan dengan mengurangi penggunaan batu bara yang diantaranya digunakan untuk PLTU. Indonesia juga memiliki cadangan batu bara yang melimpah, mencapai 38,8 miliar ton.

Hingga 2030 pemerintah memasang target untuk mempensiunkan 5,52 Giga Watt (GW) hingga 9,2 GW PLTU dihentikan. Target tersebut akan naik bertahap hingga 2055 atau bahkan lebih cepat hingga akhirnya tidak ada lagi PLTU yang beroperasi.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X