Brigadir FS Diduga Merusak Pesantren, Kapolsek Percut: Sering Ancam Warga Pakai Senjata

- Rabu, 29 September 2021 | 23:07 WIB
Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu (kiri) dan Brigadir FS (kanan). (istimewa)
Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu (kiri) dan Brigadir FS (kanan). (istimewa)

Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Jan Piter Napitupulu angkat bicara terkait tuduhan yang menyebut dirinya telah menganiaya salah satu anggotanya yang berinisial Brigadir Fs di dekat lokasi SPBU H Anif pada Senin malam (27/9/2021).

Jan Piter mengatakan, dirinya menemui Brigadir Fs atas dasar laporan warga yang menyebut anak buahnya itu merusak bangunan pesantren di Desa Tanjung Selamat, Percut Sei Tuan, Deliserdang.

"Saya mendapat laporan, Brigadir Faisal bersama 3 temannya, melakukan pengrusakan pesantren," Jan Piter, Rabu (29/9/2021).

Lantas, Senin malam sekitar pukul 23.30 WIB, Jan mengaku mendapat info dari pemilik pesantren bahwa Fs berada di SPBU H Anif, di depan penjual durian.

Menurut Jan, Brigadir Fs sudah sering mengancam warga dengan senjata api.

"Kemudian saya sampai sana, memanggil anggota saya Brigadir Faisal. Membawa ke belakang menanyakan, kenapa bolak-balik melakukan pengancaman dengan membawa softgun kepada masyarakat. Kemudian saya mencari senjata yang ia pergunakan untuk mengancam penjaga malam atas nama Bapak Bangun yang menjaga pesantren itu," ujar Jan Piter.

Setelah itu, Jan membawa Fs ke sebelah penjual durian dan membawanya ke markas Polsek.

"Namun personel tersebut (Fs) tidak mau, untuk kita bawa ke komando," ujarnya.

-
Kondisi Brigadir FS usai diduga dianiaya. (ist)

Karena curiga ada sesuatu di dalam mobil Fs, Jan lantas menyuruh anggotanya memeriksa mobil Fs.

"Dengan tujuan mengecek apa yang ada di dalamnya. Kemudian dia tidak terima. Dia kejar kendaraan itu. Masuk dia. Setelah ada sesuatu dia pegang, baru dia berhenti balik," katanya.

Kemudian, lanjut Jan, Fs justru membenturkan kepalanya sendiri hingga terluka. Luka itulah yang disebut istrinya sebagai akibat dugaan penganiayaan.

"Kemudian dia tidak mau juga. Justru dia membenturkan kepalanya ke dinding. Bahkan memegang kaki saya bolak-balik. Begitu juga dengan Kanit. Bersujud 

Karena itu, Jan pun membantah dengan tegas tudingan penganiayaan itu. Justru, akunya, ia mengamankan Fs dari amuk warga karena telah menodongkan senjata kepada masyarakat dan merusak bangunan pesantren.

"Tidak ada. Seribu persen tidak ada penganiayaan. Tidak mungkinlah seorang bapak menganiaya anggotanya. Itu fitnah semuanya. Saksi-saksi ada," ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X