Partai Nasdem melakukan safari politik dengan menyambangi markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rabu (30/10). Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman.
Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin menilai, sikap politik Partai Nasdem ini memiliki dua makna.
Pertama, sebagai gertakan politik. Kedua, sebagai kesungguhan politik.
Menurut Said, pernyataan Surya Paloh beberapa waktu lalu terkait kemungkinan pindah ke oposisi bisa saja dianggap sebagai sebuah siasat dari partai. Tujuannya untuk merealisasikan kehendak-kehendak politiknya.
"Di dalam praktik politik, salah satu siasat yang lazim digunakan parpol adalah melakukan gertakan politik. Lewat teknik ini partai berharap dapat menaikan posisi tawarnya sehingga kepentingan politiknya dapat diakomodir," ujar Said dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10).
Jadi, lanjut Said, bisa saja pernyataan Surya Paloh itu dianggap sebagai gertakan politik kepada Presiden. Dia melihat ada kemungkinan ada target politik yang sedang disasar Nasdem.
"Misalnya, jabatan di pemerintahan," tuturnya.
Dia mengatakan meskipun jabatan menteri sudah penuh, masih ada sejumlah jabatan lain di lingkungan pemerintah yang bisa diincar.
Sebut saja jabatan Dewan Pertimbangan Presiden, Staf Khusus Presiden, pimpinan lembaga non-kementerian, bahkan jabatan wakil menteri yang mungkin saja kelak akan ditambah Presiden.
Said mengatakan ada kemungkinan lain. Menurutnya, bisa saja pernyataan Surya Paloh tersebut merupakan sebuah rencana politik yang pada waktunya sungguh-sungguh akan dilakukan Nasdem. (MA)