Mengenal Istilah 'Sandwich Generation' dan Cara Menghindarinya

- Sabtu, 26 Oktober 2019 | 12:50 WIB
photo/Ilustrasi/greatcall.com
photo/Ilustrasi/greatcall.com

Sudah pernahkah kamu mendengar atau tahu tentang istilah sandwich generation? Kalau belum, kali ini Indozone akan membahas seputar sandwich generation atau generasi sandwich dan cara menghindarinya.

Istilah sandwich generation pertama kali diperkenalkan oleh dua warga Amerika bernama Dorothy Miller dan Elaine Brody pada tahun 1981. Penggunaan istilah ini untuk menggambarkan kondisi pekerja wanita di usia 30-an dan 40-an yang tidak hanya bertanggung jawab merawat anak-anak mereka, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan orang tua atau anggota keluarga lain.

Jadi, kalau kamu sudah menikah dan punya anak, tapi di saat bersamaan kamu juga harus menanggung keuangan hingga segala macam biaya hidup orang tua yang sudah pensiun, maka kamu termasuk generasi sandwich.

-
photo/Ilustrasi/lifecare.com

Seperti halnya roti sandwich, generasi sandwich ini harus menanggung biaya hidup generasi di atas maupun di bawahnya. Melihat fenomena di tengah masyarakat Indonesia, generasi sandwich bukan terbilang hal aneh.

Psikolog Nadya Pramesrani mengatakan generasi sandwich sangat rentan mengalami stres. Di sisi lain, dampak stres tidak hanya dialami oleh mereka, tetapi juga pada orang tua atau keluarga.

Menurut Carol Abaya, seorang pakar dari Amerika, ada tiga kondisi yang membuat seseorang menjadi bagian dari generasi sandwich. Pertama, kondisi tradisional, di mana mereka berada di antara orang tua lanjut usia yang membutuhkan perawatan maupun perhatian dari anak-anaknya sendiri.

-
photo/Ilustrasi/homehealthunited.org

Kedua, kondisi club sandwich yaitu mereka yang berusia 30-an hingga 60-an dan berada di antara orang tua lanjut usia, anak dewasa, cucu, atau mereka. Ketiga, kondisi open faced yakni siapa saja yang harus menopang orang tua.

Generasi sandwich biasanya adalah anak pertama. Ketika orang tua memasuki usia pensiun, adik-adik masih sekolah, maka tanggung jawab membantu dana pendidikan adik-adik akan jatuh pada anak pertama. Hal ini bisa membuat kondisi keuangan si anak menjadi carut-marut, apalagi jika karier belum stabil, baru menikah, ada cicilan, dan keinginan lain yang belum terpenuhi.

Agar Tidak Menjadi Generasi Sandwich

Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu generasi sandwich dan penyebabnya? Lalu pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya agar kamu tidak menjadi generasi sandwich atau setidaknya anak-anakmu tidak mengalaminya di kemudian hari? Ulasannya ada di bawah ini:

1. Lakukan Life Cycle Investment

-
photo/Ilustrasi/Moneycontrol

Sedari dini, kamu harus belajar untuk berinvestasi. Salah satunya dengan melakukan life cycle investment yaitu investasi yang dilakukan berdasarkan fase hidup, terdiri dari masa muda, menjelang pensiun, dan masa pensiun. Setiap fase memiliki potensi investasi berbeda, secara berurutan meliputi fase growth, protection, dan distribution.

Di fase growth (masa muda) kamu disarankan berinvestasi dalam bentuk saham. Ketika menjelang fase protection (menjelang pensiun), dana investasi itu bisa dialokasikan pada obligasi negara yang memiliki risiko rendah. Kemudian, pada fase distribution (masa pensiun), kamu mulai mengumpulkan sekaligus menikmati hasil investasi secara berkala.

Kesadaran berinvestasi merupakan bekal penting untuk menyelamatkanmu dan anak-anakmu kelak dari kemungkinan menjadi generasi sandwich saat tua nanti. 

2. Siapkan Tabungan Pendidikan Anak

-
photo/Ilustrasi/mummyfique.com

Mempersiapkan rencana tabungan pendidikan anak sejak sekarang sangat penting. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari tabungan berjangka hingga mencoba berbagai produk investasi. Bukan seberapa besar dana yang diinvestasikan, tetapi seberapa cepat investasi itu dimulai. Kamu mungkin bisa memulai investasi dengan nominal Rp5 juta.

3. Keuangan Orang Tua dan Perlindungan Asuransi

-
photo/Ilustrasi/The Economic Times

Tidak semua orang tua memiliki tabungan pensiun yang memadai untuk hari tuanya. Karena itu, sebagai anak, kamu bisa mempersiapkan keuangan orang tuamu sendiri. Kamu bisa membantu orang tua dengan mengalokasikan penghasilan mereka untuk asuransi kesehatan dan asuransi hari tua.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X