Mitos Seputar Anggaran Keuangan Yang Tak Perlu Kamu Hiraukan

- Selasa, 20 Agustus 2019 | 14:04 WIB
Ilustrasi/Pixabay
Ilustrasi/Pixabay

Anggaran menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk mengelola keuangan. Dengan sebuah anggaran, kamu akan lebih mudah mengatur jumlah pengeluaran dan menyimpan sebagian dari penghasilan kamu.

Biasanya seseorang akan mengatur keuangannya dengan berbagai cara, bisa langsung ditabung di bank atau mengatur sendiri dengan melihat tips-tips mengatur anggaran keuangan dari berbagai artikel. Mengatur keuangan dengan mengikuti tips-tips yang beredar tak boleh sepenuhnya kamu percayai. Karena terkadang ada beberapa hal tentang anggaran keuangan yang hanya mitos belaka. Berikut ini ulasan tentang mitos seputar anggaran keuangan.

1. Anggaran harus lengkap

-
Ilustrasi/Pixabay

 

Tak perlu terlalu lengkap dan detail, kamu bisa membuat anggaran dengan menggunakan rumus 50-30-20. Di mana 50% untuk biaya hidup sehari-hari, 30% untuk melunasi utang-utang yang dimilikki, dan 20% sisanya digunakan  untuk tabungan dan investasi masa depan.

2. Dana darurat lebih banyak dari biaya hidup

-
Ilustrasi/Pixabay

 

Sebagian orang menganggap bahwa setiap bulannya harus menyisakan dana darurat yang bisa mencukup biaya hidup 3 sampai 6 bulan saat tak memiliki penghasilan. Anggapan ini tentu salah besar. Menyisakan sebagian penghasilan untuk dana darurat memang penting, tapi alangkah lebih baik jika dana darurat tersebut sesuai dengan penghasilan mu.

3. Membuat anggaran menyita waktu

-
Ilustrasi/Pixabay

 

Nggak harus dengan buku catatan kecil, zaman sekarang banyak kok aplikasi gratis yang akan memudahkanmu mengatur anggaran keuangan setiap bulannya. Dengan aplikasi ini, kamu juga bisa mengatur pemberitahuan, saat pengeluaran sudah mendekati anggaran yang sudah dibuat sebelumnya.

4. Menyewa lebih baik dari membeli

-
Ilustrasi/Pixabay

 

Secara hitung-hitungan mungkin biaya sewa lebih murah daripada membeli, tapi pernahkah kamu berpikir jika sebenarnya membeli adalah pilihan yang terbaik. Hal ini karena jika kamu masih berstatus penyewa, maka segala kemungkinan mengenai barang rusak akan menjadi tanggung jawabmu. Kalau sudah begini, kamu pasti akan mengeluarkan uang untuk mengganti barang tersebut.

5. Tak bisa melebihi anggaran yang sudah dibuat

-
Ilustrasi/Pixabay

 

Tak bisa dipungkiri, jika sudah membuat anggaran keuangan dengan detail ada saja kejadian tak terduga yang membuat anggaran untuk sesuatu berlebih. Misalnya saja, anggaran untuk biaya hidup sehari-hari sebesar Rp 2.000.000 dan anggaran untuk biaya kosmetik sebesar Rp 500.000. Suatu hari saat kamu berbelanja, total belanjamu melebihi anggaran yang telah dibuat. Mau tidak mau, kamu pasti akan mengambil sedikit uang dari anggaran kosmetik. Hal ini adalah sesuatu yang wajar, karena kamu harus tetap mendahulukan kebutuhan yang benar-benar penting.

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X