AHY Bisa Jadi Tembok Penghalang Demokrat Gabung Koalisi

- Kamis, 15 Agustus 2019 | 12:01 WIB
Ketua Kosgama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Ketua Kosgama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sikap Partai Demokrat pasca-Pilpres 2019 masih belum jelas. Belakangan Demokrat gencar diisukan bakal merapat ke pemerintah.

Namun, ada syarat di balik keputusan itu. Demokrat siap bergabung dengan koalisi dengan catatan anak Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, masuk dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut syarat itu justru membuat Demokrat bakal sulit masuk dalam Koalisi Indonesia Kerja. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diyakini bakal berdiri paling depan untuk menentang wacana AHY masuk dalam kabinet. 

Pangi menilai Megawati tak ingin AHY punya panggung di level menteri. "Karena akan memicu terjadinya matahari kembar," jelas Pangi. 

-
Agus Harimurti Yudhoyono. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

Direktur Eksekutif Voxpol Center itu juga melihat keberadaan AHY di kabinet Jokowi-Amin akan mengganggu "rencana" Megawati untuk Pilpres 2024. Megawati, lanjutnya, tidak menginginkan ada menteri Jokowi yang terlalu bersinar.

"Sehingga bisa memadamkan lampu Puan (Maharani) anak Megawati, karena ini sudah mulai bicara konteks pilpres 2024. Puan atau Prananda (Prabowo) bisa menjadi rising star di pilpres 2024," kata dia.

Sikap Jokowi

Berbeda dengan Megawati, Jokowi diyakini bakal sangat terbuka menerima Demokrat untuk masuk koalisi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tentu senang partai oposisi di parlemen berkurang jika Demokrat memutuskan untuk merapat. 

-
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama dengan Ketua Kosgama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

"Namun bagi partai pengusung utama seperti PDIP, pasti resistensi itu ada," kata dia.

Pangi menambahkan, "cinta" Demokrat bisa saja bertepuk sebelah tangan jika PDIP atau Megawati bisa mengintervensi keputusan Jokowi terkait jatah menteri. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X