Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi pun semakin berkembang. Cara-cara tradisional yang biasa digunakan orang-orang, kini berubah dengan cara baru. Seperti halnya untuk penyandang tunanetra.
Pada umumnya tongkat untuk penyandang tunanetra hanya berguna untuk membantu dan merasakan jalan yang ada di depannya. Namun kini, telah tercipta sebuah tongkat khusus untuk penyandang tunanetra yang dapat menemukan jalan.
Tongkat ini dibekali dengan suatu perangkat sehingga penggunanya dapat berinteraksi dengan tongkat pintar ini dengan mudah.
Tongkat pintar ini diberi nama WeWalk yang diciptakan oleh seorang insinyur tunanetra bernama Kursat Ceylan. Kursat adalah seorang CEO dan salah satu pendiri Young Guru Academy (YGA) yang berpusat di Turki.
Tongkat ini dibekali dengan speaker, asisten suara Google dan sebuah sensor yang memberikan getaran untuk mengingatkan pengguna dari hambatan. Tongkat pintar ini dibanderol seharga Rp 7 juta-an.
Kursat yang juga seorang tunanetra mengetahui dengan jelas bagaimana rasanya menjadi tunanetra yang hanya mengandalkan tongkat biasa. Ia menyadari bagaimana susahnya menjadi seorang tunanetra yang berada di keramaian serta sulitnya untuk keluar dari stasiun.
Ketika seorang tunanetra naik sebuah kereta dan tidak dibantu oleh seseorang, tentu tidak akan tahu dimana ia akan berhenti. Hal inilah yang mendasari Kursat menciptakan tongkat pintar untuk penyandang tunanetra.
