Pabrik motor dalam negeri PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) pada Jumat lalu (06/09/19) telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Boyolali.
Peresmian mobil Esemka ini menjadi tanda sebagai terbukanya mobil merek Indonesia dalam pasar otomotif nasional. Saat peresmian mobil Esemka, Presiden Direktur Esemka, Eddy Wirajaya mengatakan bahwa pickup Esemka Bima 1.2 dan 1.3 dibanderol dengan harga sekitar Rp 110 juta.
Sedangkan untuk harga Esemka Garuda 1 diperkirakan masih berada di bawah angka Rp 280 juta. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 2019.
Melalui Permendagri, tercatat bahwa Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Esemka Bima 1 adalah Rp 81 juta, sedangkan untuk SUV Esemka Garuda 1 Rp 209 juta.
NJKB sendiri adalah sistem perhitungan jual kendaraan bermotor sebelum memperhitungkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan biaya-biaya ikutan lainnya.
Hal ini mengingat penghitungan BBNKB yang berbeda-beda di setiap daertah atau provinsi. Dilansir dari ANTARA, harga off-the-road untuk mobil Esemka Bima 1.2 dan Garuda 1 dilakukan setelah memperhitungkan PKB untuk kedua mobil itu.
Berdasarkan Permendagri Nomor 4/2019, PKB untuk kendaraan penumpang dikenakan sebesar 30 persen dari Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (DP PKB). Dengan demikian, harga off-the-road untuk mobil Esemka Bima 1.2 dan Garuda 1 dihitung setelah memperhitungkan NJKB, bobot kendaraan, dan DP PKB.
Mobil Esemka Bima 1.2 yang memiliki NJKB dibanderol seharga RP 81 juta dengan bobot kendaraan 1.085 kg dan DP PKB sebesar Rp 87,885 juta. Jika mengikutkan rumus off-the-road, maka Rp 87,885 kg x 30 persen + NJKB berkisar sekitar Rp 107,3 juta.
Oleh sebab itulah, wajar kalau saat peresmian pabrik harga Bima 1.2 dan 1.3 dibanderol seharga Rp 110 juta. Sementara itu, mobil Esemka Garuda 1 yang memiliki NJKB Rp209 juta dan DP PKB Rp219,450 juta, berdasarkan penghitungan yang sama dalam Permendagri, harga off-the-road-nya bisa dihitung dengan penjumlahan Rp219,450 juta x 30 persen + NJKB dengan hasil kemungkinan mencapai Rp274,83 juta.
Banyak yang menyebutkan bila Garuda 1 dengan mesin 2.000 cc kni diadopsi dari mobil pabrikan China Foday,tepatnya Foday Landfort. Di negara asalnya, SUV Garuda 1 diproduksi sekitar 200.000 dalam sebulan.
