Kondisi Tertentu yang Membuat Orang Tidak Boleh Disunat

- Kamis, 27 Juni 2019 | 16:08 WIB
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Selain untuk kesehatan, sunat atau khitan juga dapat mencegah risiko fimosis dan paraphimosis, yaitu kondisi di mana bagian kulup penis tidak bisa ditarik kembali dan terjebak di sekitar kepala penis.

Namun, menurut pandangan medis, tidak semua orang bisa disunat. Salah satu alasannya karena ada hipospadias yakni kondisi ketika lubang kencing penis berada di bagian bawah organ kelamin dan bukannya di ujung.

Kondisi lain yang membuat seseorang tidak bisa dikhitan adalah karena memiliki epispadia. Ini kebalikan dari hipospadias, di mana lubang kencing penis berada di bagian atas (dorsal) penis.

Selain itu, kelainan pembekuan darah seperti hemofilia dan anemia aplastik juga membuat orang tidak bisa disunat.

Berkaitan dengan beberapa kondisi khusus tersebut, cara lainnya harus melalui prosedur bedah di rumah sakit dan ditangani oleh dokter spesialis bedah umum atau bedah anak.

Umumnya, pasien yang melakukan khitan di rumah sakit jarang mengalami infeksi luka seperti sunat massal biasa. Jika itu terjadi, infeksi bisa dikurangi dengan memberikan antibiotika oral dan mandi secara teratur.

Kemudian, pasien juga bisa mengalami pendarahan. Namun, itu tidak masalah selama hanya terjadi di sela jahitan saja dan tidak sampai mengalir. Untuk mendukung proses penyembuhan ini, bisa dikeringkan dengan mengoles salep antibiotika topikal pada bagian yang disunat.

Selain pendarahan, masalah lainnya bisa juga terjadi, seperti penyempitan muara saluran kemih. Kalau pada bayi, kondisi ini berhubungan dengan dermatitis karena kontak dengan popok sekali pakai (diapers). Tapi, kalau terjadi pada anak lebih besar, ini berhubungan dengan balanitis xerotica obliterans (BXO).

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X